Jogja
Selasa, 9 Januari 2018 - 07:20 WIB

Apa Penyebab Matinya Penyu Berbobot 25 Kg di Pantai Sepanjang?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyu yang mati di Pantai Sepanjang, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (7/1/2018). (Foto Istimewa)

Seekor penyu dengan bobot 25 kg ditemukan mati di Pantai Sepanjang, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (7/1/2018)

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Seekor penyu dengan bobot 25 kg ditemukan mati di Pantai Sepanjang, Kemadang, Tanjungsari, Minggu (7/1/2018).

Kepala bidang Perikanan Tangkap dan Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan, Wasisi mengatakan penyebab mati tersebut dirasa bukan karena pencemaran lingkungan di laut maupun pembuangan limbah.

“Kalau penyebab matinya sebenarnya ada banyak faktor, ya usia pastinya pertama, tetapi untuk masalah pemcemaran saya rasa tidak, karena kondisi laut atau pantai di Gunungkidul masih cenderung bersih,” ujarnya, Senin (8/1/2018).

Advertisement

Saat ini dikatakan olehnya untuk penangkaran penyu memang belum ada di Gunungkidul, dia mengatakan pernah ada studi banding penangkaran penyu di daerah Sukabumi, Jawa Barat, namun disana ada struktur tersendiri yang mengurusi itu.

Dirinya berharap penyu-penyu juga tetap lestari, karena saat ini menurutnya pantai-pantai yang biasa untuk hidup penyu sudah ramai orang. “Penyu kan pertama takut pada sinar, kedua manusia, nah sekarang hampir semua pantai sudah ramai. Ya harapannya tetap ada kesempatan buat penyu-penyu tersebut keluar malam dan bertelur,” ujarnya.

Dikatakan Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto bahwa  penyu yang biasa disebut masyarakat pesisir dengan penyu kintel tersebut ketika ditemukan sudah mati dan sudah mulai membusuk.

Advertisement

“Dikarenakan penyu tersebut sudah mati dan sudah mulai membusuk, tindakan kami langsung mengubur karena bisa menganggu kenyamanan pengunjung karena baunya yang busuk,” kata Suris.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif