News
Senin, 8 Januari 2018 - 18:00 WIB

Israel Dukung Ancaman Donald Trump kepada Palestina

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden AS, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Abc.net)

Israel mendukung ancaman Donald Trump soal menghentikan dana bantuan kepada Palestina.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Israel mendukung penuh langkah Amerika Serikat yang mengancam berhenti memberikan bantuan dana untuk Palestina. Padahal, dana itu selama ini diberikan untuk menopang kehidupan pengungsi Palestina yang menjadi korban krisis berkepanjangan dengan Israel.

Advertisement

“Israel mendukung pemotongan dana yang diberikan Amerika Serikat secara bertahap kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk Palestina. Dia menyarankan agar anggaran itu diserahkan kepada pihak yang lebih membutuhkan,” ungkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (8/1/2018).

Benjamin Netanyahu menilai dana bantuan itu sebaiknya diberikan kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Sebab, dia menilai UNHCR merupakan lembaga yang tepat untuk menyalurkan bantuan itu.

“Benjamin Netanyahu menilai dana bantuan itu lebih baik diberikan kepada UNHCR. Sebab, dia menilai UNRWA dibentuk khusus untuk mengurusi rakyat Palestina. Sementara UNHCR mengurus pengungsi di seluruh dunia,” sambung dia.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, Donald Trump mengancam membekukan dana bantuan yang biasa diberikan kepada Palestina. Ancaman itu disampaikan lantaran Palestina tidak ada niat untuk berdamai dengan Israel. Menurut laman Axios, Amerika Serikat telah membekukan dana bantuan untuk Palestina sebesar US$125 juta atau sekitar Rp1,67 triliun.

Kendati demikian, Palestina mengaku tidak takut dengan ancaman Donald Trump. Mereka sama sekali tidak khawatir kehilangan dana bantuan sebesar US$300 juta atau setara Rp4 triliun. Pemerintah Palestina justru menyalahkan Donald Trump yang dianggap merusak proses perundingan damai antara Palestina dan Israel akibat klaim soal status Kota Yaerusalem.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tidak mau Amerika Serikat terlibat dalam proses perundingan damai dengan Israel. Dia berharap negara-negara Eropa mau menjadi penengah dalam negosiasi tersebut. Dia juga meminta sejumlah negara yang diberi bantuan oleh Amerika Serikat tidak takut membela Palestina.

Advertisement

Palestina hanya mau melakukan perundingan berdasarkan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka. Jika tidak, maka mereka tidak akan pernah melakukan perundingan damai dengan Israel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif