News
Minggu, 7 Januari 2018 - 21:00 WIB

PILKADA 2018 : Karier Azwar Anas Setelah Digoyang Isu Foto Paha Mulus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas (JIBI/Solopos/Antara/Budi Candra Setya)

Pilkada 2018 dalam ajang Pilgub Jawa Timur (Jatim) diwarnai dengan mundurnya Abdullah Azwar Anas menjadi cawagub yang diusung PDIP.

Solopos.com, BANYUWANGI — Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi merupakan sosok yang dinilai banyak pihak penuh prestasi.  Itulah salah satu alasan yang membuat PDI Perjuangan (PDIP) memasangkannya dengan calon gubernur Saifullah Yusuf yang saat ini menjadi Wakil Gubernur (Wagub) Jatim.

Advertisement

Saifullah Yusuf-Azwar Anas digadang-gadang punya kans besar memenangkan Pilgub Jatim dalam Pilkada 2018 ini. Itungan-itungan kompetisi Pilkada 2018 di Jatim berubah, saat Jumat (5/1/2018) beredar kabar Azwar Anas mengundurkan diri dalam pencalonan cawagub itu, Puncaknya, hari Sabtu (8/1/2018), pengunduran diri Anas secara resmi disampaikan.

Foto syur yang beredar disebut-sebut mirip Azwar Anas (suara.com)

Kabar tak sedap beredar.  Disebut-sebut pengunduran diri Azwar Anas terkait dengan beredarnya foto yang mirip dirinya bersanding dengan paha mulus dan wine alias anggur.

Advertisement

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengecam cara-cara kampanye hitam dalam Pilkada 2018 yang ditujukan kepada Azwar Anas. Dalam pernyatannya, dia mengatakan bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menangis, menyayangkan pengunduran diri Cawagub Jatim yang diusung PDIP berpasangan dengan Saifullah Yusuf itu.

Suara.com, menulis keriuhan politik di timur Pulau Jawa itu bermula dari beredarnya foto seronok laki-laki mirip Anas bersama seorang perempuan misterius. Foto itu tersebar melalui aplikasi obrolan berbasis ponsel. Setelahnya, potret-potret itu juga bertebaran di media-media sosial.

Satu foto menampilkan seorang laki-laki berkaus biru duduk di dalam mobil. Di bagian perut ke bawahnya, melintang paha mulus diduga seorang perempuan. Sementara di hadapan mereka terdapat sebotol anggur.

Foto lainnya menampilkan laki-laki berkaus putih tanpa celana berada di dalam kamar. Di belakangnya, persisnya di depan cermin, terdapat sebotol anggur yang sama seperti pada foto pertama.

Advertisement

Sedangkan foto lain berlatar ruang kamar yang sama, menampakkan satu laki-laki dan perempuan tengah duduk berpangkuan di kursi untuk bermesraan.

Menanggapi foto-foto itu, Azwar Anas menyebut itu bagian dari pembunuhan karakternya. “Bahkan hal seperti itu sudah ada sejak tahun kedua saya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi,” kata Anas dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengklaim, pembunuhan karakter dan teror itu ada akibat dirinya mengeluarkan sejumlah kebijakan populis di Banyuwangi. Misalnya, melarang berdirinya pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan.

Dalam surat resminya Azwar Anas juga menyampaikan kekecewaannya mengenai foto-foto tersebut. Berikut pernyataan lengkap Bacawagub Jatim Azwar Anas tentang pengembalian mandat tersebut sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara:

Advertisement

Yth Para Kiai, tokoh masyarakat, kawan-kawan seperjuangan, rekan-rekan pers yang membanggakan, dan seluruh masyarakat Jawa Timur, teristimewa masyarakat Banyuwangi yang sangat saya cintai.

Assalamualaikum Wr Wb

Melalui perenungan mendalam usai sholat Subuh hari ini, dengan memohon pencerahan dan kekuatan dari Allah SWT atas segala dinamika yang terjadi, dengan ini saya menyampaikan beberapa hal.

Berbagai cobaan, godaan kekuasaan, penyuapan, bahkan cara-cara yang tidak manusiawi telah saya lalui dalam hampir dua periode memimpin Banyuwangi, dan alhamdulillah, saya bisa atasi dan masyarakat Banyuwangi memberi apresiasi atas kerja pelayanan saya dengan berbagai indikator perbaikan yang rigid dan terukur, seperti penurunan kemiskinan dan peningkatan pesat pendapatan per kapita rakyat.

Advertisement

Namun, ketika saya berproses dalam pencalonan sebagai wakil gubernur, ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarga saya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, serta para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing saya.

Untuk itu, demi tanggung jawab saya kepada masyarakat, bahwa menjadi pemimpin itu harus amanah, juga demi terwujudnya program-program kerakyatan partai dalam pembangunan untuk menyejahterakan rakyat Jatim, maka saya memberikan kembali mandat penugasan sebagai cawagub Jatim ke partai.

Saya sunguh mengucapkan terima kasih, kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, keluarga besar PDI Perjuangan dan Nahdliyin yang telah memberi kepercayaan kepada saya. Ibu Megawati telah mengajarkan kepada kami semua untuk memegang teguh komitmen terhadap aspek-aspek kepemimpinan.

Akhir kata, saya tetap percaya bahwa mereka yang menggunakan politik segala cara akan diberikan keadilan oleh Allah SWT. Saya percaya ada nur-keadilan yang akan menerangi hamba Allah yang tidak sempurna ini.

Untuk selanjutnya, saya akan berjuang dengan segenap daya dan upaya, bersama-sama rakyat Banyuwangi, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua sebagaimana telah berhasil kita jalankan dalam hampir delapan tahun terakhir.

Wassalamualaikum Wr Wb

Advertisement

Istri Anggota DPR

Nama istri anggota DPR dari Partai Gerindra, Bambang Haryo, Asrilia Kurniati ikut diseret-seret. Bambang membantah keras foto paham mulus itu merupakan istinya. ‘Istri saya itu orang sibuk, dan memimpin beberapa organisasi, dan dia pun sering bolak-balik ke Surabaya atau Jakarta sehingga tidak ada keterlibatan dengan Anas,” kata Bambang ditemui di Surabaya sebagaimana dikutip dari Suara.com.

Bambang yang ditemui di salah satu hotel di Surabaya mengakui, polemik menjelang pilkada itu wajar. Apalagi menilik prestasi Abdullah Azwar Anas yang sudah mendunia. “Saya mengakui Pak Anas mempunyai prestasi yang bagus di wilayahnya, sehingga dia bisa naik menjadi calon wakil gubernur, namun demikian gejolak pasti ada,” tutur anggota Komisi VI DPR ini.

Lalu bagaimana sikap para ulama?

Para kiai bersepakat mengembalikan pengunduran diri Azwar Anas kepaa partai pengusungnya yakni PDIP. “Para kiai sudah bersepakat dalam menyikapi kasus ini. Kami mengembalikan dia (Abdullah Azwar Anas) ke PDIP,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan, Kota Kediri KH Anwar Iskandar di Kediri, Jumat (5/1/2018), sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.

Para ulama tetap mengutamakan persatuan dan soliditas dari tim yang mendukung Gus Ipul di Pilkada Jatim 2018. Para ulama yang mendukung juga tidak ingin ikut campur terkait dengan masalah itu dan lebih menyerahkan penyelesaian persoalan itu ke partai pengusung, yaitu PDIP.

Para ulama juga hanya menunggu sikap dari partai saja, termasuk apakah ke depannya partai akan mengganti dengan calon yang baru atau tetap mempertahankan pencalonan pasangan Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif