Soloraya
Minggu, 7 Januari 2018 - 19:35 WIB

BENCANA SUKOHARJO : Sampah Penuhi Pintu Air Sungai Siluwur, Awas Banjir!

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah memenuhi pintu air Sungai Siluwur di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Minggu (7/1/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Tumpukan sampah memenuhi pintu air Sungai Siluwur, Sukoharjo, berpotensi memicu banjir.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah warga Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, meminta instansi terkait membersihkan sampah di sekitar pintu air Sungai Siluwur. Tumpukan sampah itu berpotensi memicu banjir apabila tak segera ditangani.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Minggu (7/1/2018), tumpukan sampah menggunung di sekitar pintu air Sungai Siluwur. Mayoritas sampah merupakan batang kayu dan plastik yang terbawa arus dari hulu.

Sampah itu menumpuk sejak beberapa bulan lalu. Lantaran tak dibersihkan volume sampah makin bertambah. Saat hujan lebat, ketinggian air sungai bertambah signifikan. Air sungai tak dapat mengalir lancar lantaran tersumbat tumpukan sampahdi pintu air.

Advertisement

Sampah itu menumpuk sejak beberapa bulan lalu. Lantaran tak dibersihkan volume sampah makin bertambah. Saat hujan lebat, ketinggian air sungai bertambah signifikan. Air sungai tak dapat mengalir lancar lantaran tersumbat tumpukan sampahdi pintu air.

“Saya khawatir air sungai meluap ke rumah penduduk lantaran dipicu tumpukan sampah yang menyumbat pintu air. Apalagi sekarang setiap hari turun hujan,” kata seorang warga setempat, Nugroho, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu. (Baca: Kali Siluwur Meluap Rendam Ratusan Rumah Warga Weru)

Jarak rumah warga dengan pintu air sungai sekitar 50 meter. Apabila air sungai meluap otomatis rumah warga akan terendam. Selain rumah, luapan air sungai juga bisa merendam belasan hektare lahan pertanian. Imbasnya, para petani bakal merugi besar lantaran gagal panen.

Advertisement

“Tak bisa kalau hanya menggunakan cangkul atau serok. Sampah yang menyumbat pintu air luar biasa banyaknya. Harus menggunakan alat berat,” papar dia.

Nugroho meminta instansi terkait segera turun tangan untuk membersihkan tumpukan sampah di pintu air Sungai Siluwur. Nugroho tak ingin rumah penduduk dan areal persawahan tergenang air luapan sungai saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Hal senada diungkapkan seorang perangkat desa setempat, Sutarno. Apabila sampah tak segera dibersihkan bisa memicu banjir yang merendam rumah penduduk dan lahan pertanian. (Baca: Talut Sungai Siluwur di Weru Ambrol, Ini Bahayanya)

Advertisement

Selama ini, air Sungai Siluwur kerap meluap dan merendam rumah penduduk. Kali terakhir, luapan air sungai merendam ratusan rumah penduduk di sejumlah desa di wilayah Weru.

Kepala Dusun Ndayu, Desa Tegalsari, ini mendesak agar instansi terkait mengerahkan alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah di pintu air sungai. “Saat hujan lebat, warga waswas dan khawatir karena ketinggian air sungai bertambah signifikan dalam hitungan jam. Saya berharap ada solusi alternatif untuk penanganan sampah di pintu air sungai,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo, Suraji mengatakan bakal berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum Kecamatan Weru untuk mengeruk sampah di pintu air sungai. Dia juga bakal berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif