Soloraya
Sabtu, 6 Januari 2018 - 21:14 WIB

Pertama Bunuh Diri Sragen di 2018, Diabetes Berujung Nyamin Akhiri Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (Dok/JIBI/Solopos)

Kasus bunuh diri pertama di Sragen pada 2018 terjadi di Gemolong.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek-kakek asal Dukuh/Desa Kaloran RT 003, Gemolong, Sragen, Nyamin, 60, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Sabtu (6/1/2017) siang. Petani tua itu bunuh diri karena frustrasi dengan penyakit diabetes yang secara bertahun-tahun tak kunjung sembuh.

Advertisement

Nyamin menjadi kasus bunuh diri kali pertama di awal tahun 2018. Kapolsek Gemolong AKP Supadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dihubungi Solopos.com, Sabtu sore, menyampaikan peristiwa nahas itu diketahui Rusdi, 80, dan Tuminah, 50, warga sekitar.

“Rusdi itu tahunya diberitahu cucunya kalau Nyamin membawa sarung naik ke meja. Rusdi berlari ke kerumah Nyamin tetapi kedatangan Rusdi terlambat. Nyamin sudah meregang nyawa dengan gantung diri. Kejadian itu dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke Polsek Gemolong,” ujarnya.

Supadi langsung berkoordinasi dengan Tim Identifikasi (Inafis) Satreskrim Polres Sragen untuk pemeriksaan jenazah lebih lanjut. Tim Inafis datang bersama tim medis dari RSUD dr. Soeratno Gemolong. Mereka memeriksa kondisi jenazah Nyamin dan diketahui tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

Advertisement

“Dari kemaluan korban ditemukan cairan air mani. Keluarga dijelaskan kondisinya dan meminta pihak keluarga membuat pernyataan untuk tidak mengautopsi jenazah Nyamin. Kemudian jenazah diserahkan kepada keluarga yang disaksikan perangkat desa setempat,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif