Jogja
Sabtu, 6 Januari 2018 - 07:55 WIB

Mobil Adminduk Sleman Belum Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat saat menerima kendaraan Adminduk dari Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (2/1/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Operasional mobil Adminduk tersebut menunggu kesiapan anggaran

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sleman menerima Mobil Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk). Operasional mobil tersebut masih menunggu kesiapan teknis.

Advertisement

Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat mengatakan, operasional mobil Adminduk tersebut menunggu kesiapan anggaran. Mobil tersebut tersedia untuk mendukung kinerja Adminduk baik berupa perekaman e-KTP, pembuatan akta, dan layanan administrasi kependudukan lainnya.

Meski begitu, Jazim berjanji jika operasional kendaraan tersebut tetap dilakukan tahun ini. “Segera kalau semuanya sudah siap,” ujar Jazim kepada Harianjogja.com, Jumat (5/1/018).

Selain anggaran operasional, katanya, pihaknya juga sedang menyusun jadwal mobile kendaraan Adminduk ini. Jazim mengibaratkan layanan mobile Adminduk tersebut tidak jauh berbeda dengan layanan SIM keliling yang diampu Polres Sleman.

Advertisement

Disinggung layanan Kartu Identitas Anak (KIA), Jazim menyebut jika respon masyarakat membuat KIA sangat bagus. “Untuk perekaman KIA masih dilakukan di Dinas, kami masih belum bisa menentukan kapan setiap kecamatan bisa melayani,” katanya.

Pencetakan KIA tersebut dilakukan setelah Peraturan Bupati Sleman No.39/2017 yang salah satunya mengatur tentang Kartu Identitas Anak (KIA) disahkan. Disdukcapil untuk tahap awal menyediakan 24.000 keping blangko KIA.

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sleman, Endang Mulatsih mengatakan, jumlah ketersediaan blangko KIA masih sedikit dibandingkan wajib KIA di wilayah Sleman sebanyak 265.429 anak. Mereka berusia di bawah 17 tahun terdiri atas laki-laki sebanyak 136.260 orang dan perempuan 129.169 orang.

Advertisement

Sejak diterbitkan Desember lalu, kata Endang, permohonan KIA fluktuatif. Hingga kini, jumlah KIA yang dicetak mencapai 2.000 keping. “Pernah sampai 500 anak karena masuk kolektif dari beberapa sekolah. Tapi kalau dirata-rata sekitar 250 per hari,” ujarnya.

Pihaknya masih terkendala dengan jumlah SDM. Tugas SDM yang ada tidak sebanding dengan beban tugas yang diampu saat ini. “Kami hanya memiliki dua Kasi dan dua staf, dibantu PHL empat orang. Disamping KIA, kami juga mengurus percepatan perekaman dan pencetakan e-KTP,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif