Jogja
Sabtu, 6 Januari 2018 - 07:20 WIB

ASC Inventarisasi 2.743 Gua di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua ASC Periode 2016-2017 Adi Guna Prasetyo (kiri) seusai memakaikan helm eksplorasi gua kepada Ketua ASC Periode 2018-2019, Muhammad Darwin, sebagai penanda serah terima jabatan, Minggu (31/12/2017) lalu. (IST/Dok ASC)

Ada sebanyak 2.743 sebaran gua wilayah karst Nusantara

Harianjogja.com, JOGJA—Organisasi pegiat penelitian gua yang berbasis di Jogja, Acintyacunyata Speleological Club (ASC), berhasil menginventarisasi gua di seluruh Indonesia versi mereka. Hasilnya ada sebanyak 2.743 sebaran gua wilayah karst Nusantara.

Advertisement

“Jumlah itu adalah jumlah titik mulut gua di seluruh Indonesia, baik kawasan karst di Jawa maupun di luar Jawa,” kata Ketua ASC Periode 2016-2017, Adi Guna Prasetyo, Rabu (3/1/2018).

Inventarisasi data gua versi ASC ini dilakukan selama periode kepengurusan 2016-2017. Data dikumpulkan dari dokumentasi ASC sejak klub itu didirikan pada 1984 ditambah data hasil kegiatan kemitraan yang berhubungan dengan kawasan karst, seperti dengan Kementerian ESDM dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beberapa juga hasil pendataan bersama British Cave Research Association (BCRA).

Data yang terinventarisasi itu belum terpilah mana yang sudah dan belum dipetakan. Ke depan ASC akan mendata lebih detail dari data sebaran mulut gua di kawasan karst di Indonesia tersebut. “Periode kepengurusan selanjutnya akan memilah lebih detail mana yang sudah terpetakan mana yang baru data titik entrance (lubang masuk) gua,” ujarnya.

Advertisement

Pada Sabtu (30/12/2017) hingga Minggu (31/12/2017) lalu, ASC menggelar musyawarah anggota untuk pergantian periode kepengurusan. Hasilnya, terpilih Ketua ASC periode kepengurusan 2018-2019, Muhammad Darwin.

ASC merupakan club penelusur gua yang berdiri sejak 1 Januari 1984 dan terafiliasi dengan Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (Hikespi). Sejak Oktober 2015, klub ini berafiliasi dengan Indonesia Speleological Sociecty (ISS).

Pada 1984, bersama tim Anglo-Australian Speleological Expedition, klub ini menemukan dan memetakan Luweng Jaran yang waktu itu merupakan gua terpanjang di Indonesia dan sampai kini masih tercatat sebagai gua terpanjang di Pulau Jawa.

Advertisement

Bersama tim BCRA, klub ini juga telah membantu dalam pemetaan sejumlah gua di kawasan karst Gunung Sewu. Selain ekspedisi, ASC juga beberapa kali menjadi konsultan teknis, salah satunya Underground Water Research di gua Bribin, Gunungkidul, bekerja sama dengan team peneliti dari Universitas Karlsruhe, Jerman pada 2001 lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif