Jogja
Kamis, 4 Januari 2018 - 06:21 WIB

Inti Tawarkan Beasiswa Pendidikan ke Tiongkok untuk Santri Ponpes, Ini Syaratnya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para wisatawan mengunjungi Tembok Besar Juyung Guan, China pada pertengahan September lalu. (Foto: Anton WP/JIBI/SOLOPOS)

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) akan memberikan dukungan beasiswa pendidikan dalam berbagai program seperti pelatihan bahasa Mandarin

 

Advertisement

 
Harianjogja.com, SLEMAN – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) akan memberikan dukungan beasiswa pendidikan dalam berbagai program seperti pelatihan bahasa Mandarin. Sejumlah pemuda akan dikirim ke Tingkok agar setelah kembali ke tanah air dapat mengajarkan berbagai hal tentang Tiongkok, terutama bahasa.

Ketua Perhimpunan Inti Teddy Sugianto menyatakan, bantuan pendidikan menjadi salah satu programnya dalam mengatasi kesenjangan. Oleh karena itu pihaknya siap memberikan bantuan di bidang pendidikan. Di beberapa kota, salah satunya Jogja telah ada sekolah tiga bahasa yang di dalamnya termasuk Mandarin.

“Kalau ada yang mau sekolah mungkin mulai dari kecil, Inti bantu dari sisi biayanya. Di Jogja ada, Jakarta, Bandung juga ada sama di Pontianak,” kata dia, Rabu (3/1/2017).

Advertisement

Selain itu, ada program sekolah ketrampilan di Tangerang, lulusan SMA dan SMP sederajat. Pihaknya menyediakan sebuah sekolah berbasis teknik dan dapat menerima siapapun dengan sistem asrama dengan waktu sekitar enam bulan sebagai program lanjutan.

“Ini juga kami siap membantu. Mungkin jangan gratis lah, kalau gratis kayaknya tidak ada tanggungjawab, munngkin bayar Rp10.000 atau Rp50.000 supaya ada tanggungjawab,” tegas dia.

Pihaknya mengharapkan kepada pesantren di Indonesia dapat melakukan seleksi terhadap santrinya yang memiliki dedikasi di bidang pengajaran. Ia siap mengirim santri itu untuk dididik bahasa Mandari di Tiongkok dan Taiwan.

Advertisement

Dengan catatan, peserta yang ditunjuk dan diberi beasiswa itu harus mengajarkan kemampuan bahasa hasil belajar di Tiongkok, kepada adik-adik kelas, teman dan saudara supaya dapat berbahasa Mandari. “Saya kira itu lebih baik, dari pada belajar sendiri kemudian dipakai untuk cari uang sendiri, berarti hanya dia sendiri yang bisa,” kata Teddy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif