News
Kamis, 4 Januari 2018 - 21:20 WIB

DIY Optimistis UKG 2018 Lampaui Target Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Uji Kompetensi Guru (Kemdikbud.go.id)

Hasil evaluasi UKG bagi guru di DIY dari tahun ke tahun terus meningkat

Harianjogja.com, JOGJA-Disdikpora DIY optimistis hasil uji kompetensi guru (UKG) para guru seluruh DIY akan mencapai standar Kemendikbud di angka rata-rata nilai 8,00 pada 2019 mendatang. Disdikpora meyakini pada UKG 2018 dapat mencapai rata-rata di atas angka 7,00 meski tanpa harus melalui bimbingan belajar khusus UKG.

Advertisement

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menilai, hasil evaluasi UKG bagi guru di DIY dari tahun ke tahun terus meningkat. Oleh karena itu, pihaknya optimistis pada UKG 2018 akan mencapai rata-rata di atas angka 7,00. Menurutnya kompetensi guru di DIY sudah memenuhi harapan dari Kemendikbud. Bahkan dalam UKG 2017, guru DIY sudah melompat lebih tinggi dari target nasional di 2018 di atas angka 7,00.

“Kemendikbud menarget tahun ajaran 2018/2019 UKG rata-rata di angka tujuh koma sekian, di 2017/2018 DIY sudah di angka target nasional, DIY di rata-rata 7,1,” terangnya, Kamis (4/1/2018).

Aji menambahkan, selama beberapa tahun pelaksanaan UKG, guru di DIY selalu mencatatkan skor tertinggi nasional. Pada awal UKG medio 2014 silam mendapatkan angka 5,2 sesuai rata-rata yang ditetapkan Kemendikbud. Namun, seiring Kemendikbud menaikkan target angka, DIY relatif dapat mengikuti.

Advertisement

“5,2 itu pertama kali UKG diselenggarakan sudah terbaik di Indonesia. Padahal waktu itu untuk siswa lulus UN syaratnya 5,5, gurunya 5,2,” imbuhnya.

Ia optimistis pada pelaksanaan UKG 2018 DIY mendapatkan rata-rata di atas target nasional. Oleh karena itu, Aji turut percaya diri pula pada 2019 mendatang DIY kembali dapat memenuhi target nasional dengan angka rata-rata 8.00 baik nilai akademik maupun pedagogik. “Memang target Kemendikbud 2018 rata-rata nilai UKG itu delapan,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau, meski para guru harus mengikuti UKG, tetapi sebaiknya tidak perlu ada semacam bimbingan belajar untuk menuju sukses UKG. Justru dengan mengikuti secara murni dengan hasil yang apa adanya, maka pemerintah dapat memetakan, wilayah mana saja yang kompetensi gurunya masih perlu ditingkatkan. Sehingga hasil itu bisa menjadi referensi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan selanjutnya terkait peningkatan mutu guru.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif