Jogja
Rabu, 3 Januari 2018 - 20:20 WIB

PROYEK GUNUNGKIDUL : Pembangunan Jalan Molor, Rekanan Didenda Rp883.711 per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pengerjaan jalan dalam kota Wonosari, Rabu (3/1/2018). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Rekanan terkena denda akibat pengerjaan jalan dalam kota Wonosari, yang molor

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Rekanan terkena denda akibat pengerjaan jalan dalam kota Wonosari, yang molor. Pekerjaan jalan paket dalam kota sepanjang 4,1km dengan anggaran Rp4,8 Miliar yang seharusnya diselesaikan 29 Desember 2017 kemarin baru diupayakan selesai awal 2018.

Advertisement

Paket jalan dalam kota itu sendiri meliputi jalan Semarwi, Dewandaru, Ringinsari, Kenanga, Pangarsan, jalan Gereja, lingkar pasar, komplek pendapa.

Dikatakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Gunungkidul, Eddy Praptono, masih ada beberapa titik di antara jalan tersebut yang belum terselesaikan.

“Memang masih belum selesai, masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan melampaui tahun anggaran, namun tetap terkena denda rekanan tersebut. Denda tersebut sebesar Rp 883.711/ hari terhitung sejak  29 Desember 2017 ditambah jaminan pelaksanaan Rp45 juta,” ujarnya Selasa (2/1/2018).

Advertisement

Eddy mengatakan pihak tersebut ditunggu paling lama 50 hari perpanjangan waktu, jika tidak diselesaikan pihak tersebut akan terkena blacklist. Namun dirinya juga mengatakan, kemungkinan pengerjaan selesai, Rabu (3/1/2018) atau paling lama seminggu setelah tanggal jatuh tempo kontrak awal.

Alasan molornya pengerjaan jalan tersebut, dikarenakan akses pengiriman material sempat terganggu selain itu juga permasalahan cuaca. “Kebetulan di basecamp yang mengerjakan itu ada hajatan sehingga truck tidak bisa lewat, walaupun alat-alatnya masih standby disana,” ujarnya.

Selain pengerjaan jalan tersebut ada beberapa lagi proyek yang melampaui tahun anggaran atau keterlambatan yaitu satu di bidang pengairan, karena debit air yang terus naik. Keterlambatan juga terjadi pada pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Saptosari dan satu proyek kamar mandi di Pantai Kukup dan Ngobaran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif