Jogja
Rabu, 3 Januari 2018 - 17:20 WIB

Kemenag Kulonprogo Minta Warga Tak Terprovokasi Kasus Pembakaran Al Quran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu Al Quran yang menjadi barang bukti pembakaran di Masjid Al Iman, Siluwok Lor, Tawangsari, Selasa (2/1/2018). Barang bukti kemudian dibawa ke Polres Kulonprogo. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kepala Kementerian Agama Kulonprogo Nurudin meminta masyarakat, khususnya di Kulonprogo jangan terprovokasi

Harianjogja.com, KULONPROGO– Kepala Kementerian Agama Kulonprogo Nurudin meminta masyarakat, khususnya di Kulonprogo jangan terprovokasi atas tindakan pembakaran A Quran di Siluwok Lor, Desa Tawangsari Pengasih, pada Selasa (2/1/2018) siang.

Advertisement

Baca juga : Pelaku Pembakaran Al Quran di Pengasih Diduga Alami Gangguan Jiwa

Terlebih identifikasi sementara, pelaku pembakaran ialah perempuan diduga mengalami gangguan kejiwaan.

“Yang pertama kami [Kementrian Agama] ikut prihatin kejadian yang terjadi pembakaran itu, membuat kita terus prihatin,” kata Nurudin siang (3/1/2017).

Advertisement

Nurudin meminta masyarakat untuk berpikir secara jernih dan merenung apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dari tindakan pembakaran Al Quran tersebut.

“Tentunya kita terus berpikir dan merenung apakah ada unsur-unsur kesengajaan atau yang bertindak orang yang normal atau tidak,” katanya.

Apalagi, menurut informasi yang didapat Nurudin, kejadian itu dilakukan di siang bolong bersamaan dengan waktu Salat Dzuhur.

Advertisement

“Kalau bukan orang gila, saya kira tidak melakukan hal itu. Jika orang normal InsyaAllah akan ditindak seadil-adilnya,” jelasnya.

Sebelumnya setidaknya 25 buah Al Qur’an ditemukan dalam kondisi terbakar di kamar mandi masjid Al Iman, Dusun Siluwok Lor, Desa Tawangsari, Selasa (2/1/2018). Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku pembakaran Al Quran diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif