SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)
Operasi pasar beras akan dilaksanakan di Sragen.
Solopos.com, SRAGEN — Badan Urusan Logistik (Bulog) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal menggelar operasi pasar (OP) beras untuk menurunkan harga yang melambung melebihi harga eceran tertinggi (HET). HET beras ditetapkan pemerintah Rp9.450/kg sedangkan harga beras di pasaran di atas Rp10.000/kg.
Rencana OP beras tersebut dirapatkan Bulog dan Pemkab bersama stakeholders terkait di Ruang Rapat Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (3/1/2018) pagi hingga siang.
Rapat dipimpin Asisten II Setda Sragen Suharto dan dihadiri para pejabat dari Bulog, Bagian Perekonomian Setda Sragen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pertanian (Distan), Dinas Ketahanan Pangan (Distapang), Satgas Pangan Polres Sragen, dan mitra Bulog Sragen.
Kepala Gudang Bulog Krikilan, Masaran, Sragen, Suhardi, saat dihubungi, Rabu siang, mengatakan rencana OP didasarkan atas hasil koordinasi antara Disperindag dan Bupati dan OP beras sudah disetujui Bupati. Dia mengatakan setiap mitra Bulog menyediakan stok beras sebanyak 200 ton untuk OP beras per kecamatan.
“Nanti sebagai awalan ada lima kecamatan sehingga dibutuhkan stok beras untuk OP sebanyak 1.000 ton. Mulai hari ini sudah ada realisasi stok beras dari mitra Bulog 50 ton per mitra. Rapat juga menyepakati harga jual beras dalam OP senilai Rp8.800/kg. Kemungkinan mulai OP pada Jumat [5/1/2018] besok,” ujar Suhardi.
Stok beras di gudang Bulog aman. Stok beras untuk Sragen masih 8.300 ton dan untuk Soloraya mencapai 18.000 ton.
Kabid Pengembangan dan Pembinaan Perdagangan Disperindag Sragen, Boghy Yeano Wibowo, menambahkan OP beras diperlukan karena harga beras di pasaran melebihi HET Rp9.450/kg. Dia menyebut harga beras di pasaran lebih dari Rp10.000/kg.
“Untuk OP tahap awal akan dilakukan di Kecamatan Masaran, Tangen, Gemolong, Sambungmacan, dan Mondokan,” ujarnya.