Jogja
Rabu, 3 Januari 2018 - 18:20 WIB

Bantul Targetkan 23.000 Kawin Buatan untuk Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pasar hewan Imogiri, Bantul, Senin (25/7/2016). Harga hewan ternak di Pasar Hewan Bantul seperti sapi dan kambing sudah mulai mengalami kenaikan menjelang Iduladha. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Realisasi program Upaya Khusus Setiap Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) tahun 2017 di Bantul melampaui target

Harianjogja.com, BANTUL – Realisasi program Upaya Khusus Setiap Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) tahun 2017 di Bantul melampaui target.

Advertisement

Pada tahun 2018 ini Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Dipertautkan) Bantul mematok target 23.000 perkawinan sapi baik itu dengan metode Inseminasi Buatan (IB) maupun Intensifikasi Kawin Alam (Inka).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Diperpautkan Bantul, Joko Waluyo, selain UPSUS SIWAB, untuk mencapai swasembada daging di tahun 2020 juga digencarkan sosialisasi terkait pelarangan pemotongan sapi betina produktif.

Dalam sosialisasi tersebut Diperpautkan Bantul bekerja sama dengan Bhabinkamtibnas di seluruh Bantul. “Sosialisasi dilakukan terutama pada kelompok ternak yang populasi ternaknya lebih dari 50 ekor,” kata Joko saat ditemui Harianjogja.com, (2/1/2018).

Advertisement

Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan berharap Bantul dapat memiliki data jumlah sapi produktif untuk memudahkan pengawasan. Terkait harapan tersebut, Joko mengatakan Diperpautkan sudah memulai sejak tahun lalu.

Tercatat dari 10 Puskesmas Hewan (Puskeswan) ada 20.000 sapi betina produktif dari 55.000 sapi betina. Saat ini daging sapi di DIY telah dipasok sebanyak 70 persen dari Bantul, oleh karena itu untuk swasembada daging sapi, Diperpautkan Bantul optimis.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif