Jogja
Senin, 1 Januari 2018 - 05:20 WIB

Dinas Pariwisata DIY Dorong Tiap Destinasi Punya Ikon Kuliner

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Caranya dengan menggali kembali potensi kuliner yang ada

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata DIY mendorong tiap destinasi wisata mempunyai ikon kuliner khas yang menjadi trademark destinasi tersebut, tidak terkecuali di wilayah Bantul. Caranya dengan menggali kembali potensi kuliner yang ada dan mempopulerkannya dengan cara yang menarik.

Advertisement

Kepala Seksi ODTW Dispar DIY Wardoyo menuturkan, wisata kuliner sangat potensial dikembangkan di berbagai destinasi wisata, begitu pun dengan desa wisata yang ada di seluruh DIY. Pasalnya, DIY memiliki beragam potensi kuliner khas dan unik yang tidak dapat ditemukan di wilayah lainnya.

Apalagi, menurutnya, potensi wisata kuliner di desa wisata juga bertujuan untuk menggerakkan potensi masyarakat setempat. Sehingga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian di wilayah tersebut. “Semua kita dorong untuk mengembangkan, tak hanya desa wisata tapi juga di tiap-tiap destinasi wisata,” katanya, Jumat (29/12/2017).

Tak hanya kuliner saja, masyarakat di desa-desa wisata juga didorong untuk dapat memaksimalkan potensi seni budaya dan kerajinan di wilayahnya masing-masing. Sebab, menurut Wardoyo, desa wisata merupakan mitra dan aset Dispar yang sangat berharga karena memiliki potensi luar biasa.

Advertisement

Jika potensi tersebut dapat dioptimalkan, pihaknya meyakini hal itu dapat membawa kesejahteraan bagi msyarakat yang tinggal di dalamnya. Seperti misalnya inovasi Pasar Semi Kakilangit yang dilakukan Desa Wisata Mangunan.

Namun, ia berharap ikon kuliner khas tiap destinasi wisata tidak lantas asal comot kuliner yang telah dikenal luas masyarakat dan mendakunya menjadi ikon khas. Wardoyo menyebut ikon kuliner harus dipertimbangkan masak-masak, bisa berasal dari sejarah kuliner wilayah setempat. Tujuannya agar ikon kuliner satu wilayah dengan lainnya tidak sama.

Pihaknya juga mengapresiasi dilaksanakannya Ankring Festival Bukit Pajangan pada Rabu (27/12/2017) lalu yang bertempat di Amphiteather Sendangsari, Desa Wisata Krebet, Kecamatan Pajangan. Hal itu menjadi salah satu upaya Dispar DIY untuk mengenalkan dan mempopulerkan angkringan pada masyarakat yang lebih luas.

Advertisement

“Itu juga bisa jadi inspirasi pengusaha angkringan untuk dapat mengemas angkringan dengan cara yang lebih menarik dan juga higienis,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono memuji penyelenggara acara tersebut yang memberikan ruang kreatifitas dan inovasi bagi masyarakat. Ia menilai acara tersebut mampu menjaga nilai-nilai luhur seni budaya yang menjadi potensi wisata di Kabupaten Bantul.

“Kegiatan ini menunjukkan bentuk kebersamaan, mencerminkan hidup gotong royong. Ini yang harus kita terapkan juga dalam keseharian, di mana pun kita berada,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif