Soloraya
Sabtu, 30 Desember 2017 - 00:00 WIB

CATATAN 2017 : Bandara Adi Soemarmo Solo Makin Diminati

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang mengantre masuk counter check in di Bandara Adi Soemarmo, Sabtu (23/12/2017). (Asiska Riviyastuti/JIBI/Solopos)

Bandara Adi Soemarmo Solo makin diminati.

Solopos.com, SOLO –Bandara  Adi Soemarmo Solo makin diminati penumpang. Paramita Sari Indah, 26, mengaku lebih sering bepergian setelah dibukanya rute penerbangan dari Solo ke sejumlah kota di Indonesia. Wanita asli Solo ini merupakan salah satu orang yang langsung mencoba rute baru saat Solo-Denpasar dioperasikan Air Asia sejak 30 Oktober 2016.

Advertisement

Dia mengatakan efisiensi waktu, lokasi bandara yang dekat, dan harga tiket yang terjangkau menjadi alasan utama menggunakan transportasi udara ini.

Wanita berjilbab ini bahkan mengaku lebih sering bepergian setelah dibukanya berbagai rute oleh Lion Air, diantaranya Banjarmasin dan Balikpapan. Bahkan tahun depan sudah memiliki rencana ke Makssar untuk liburan.

“Semakin beragamnya pilihan rute ini jalan-jalan ke luar Solo dengan pesawat lebih sering lebih. Tahun ini sudah lima kali liburan ke berbagai daerah dari yang biasanya sekali atau dua kali setahun karena lebih efisien waktu mengingat liburan singkat sehingga waktu perjalanan juga harus cepat. Sekarang kalau ingin jalan-jalan juga enggak harus ke Bandara [Adisutjipto] Jogja,” kata dia.

Advertisement

Warga Gremet, Manahan ini pun berharap semakin banyak rute yang dibuka untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menyampaikan rute baru yang dioperasikan sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan.

Didukung MICE

Meski belum ada data valid mengenai kontribusi pembukaan rute baru dengan tingkat kunjungan wisatwan. Hal ini terlihat dari bertambahnya pemesanan paket wisata daerah yang telah ada penerbangan langsung ke Solo. Selain itu, meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) serta kunjungan kerja yang diadakan di Solo juga meningkat.

“Pembukaan rute ini membuat MICE dan leisure sama-sama tumbuh. Namun perlu ada evaluasi lagi terkait jadwal keberangkatan dan landing pesawat untuk mendukung perkembangan wisata, seperti rute Malaysia yang tiba sore, kalau bisa diubah menjadi pagi jadi lebih menarik untuk menarik wisatawan lebih banyak,” ungkap Daryono.

Advertisement

Dia menilai masih banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan membuka rute baru maupun memaksimalkan rute yang sudah ada, seperti Jakarta.

Tak dipungkiri Jakarta rute paling gemuk. Bahkan meski sudah ada 18 jadwal penerbangan yang dioperasikan empat maskapai, masih ada potensi yang bisa dikembangkan.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menyampaikan sebelum dijadikan hub atau bandara pengumpul, hanya ada 26 jadwal yang dioperasikan tapi perlahan jumlah ini terus bertambah menjadi 37 jadwal. Jumlah penumpang pun bertambah dari sebelumnya kisaran 1.800-1.900 penumpang per hari menjadi 4.100 penumpang per hari hingga akhir November lalu.

Pada 2012, bandara berkode SOC ini hanya melayani penerbangan ke tujuh kota, termasuk Kuala Lumpur, Singapura, dan Jeddah untuk haji. Namun saat ini penerbangan dari Solo menjangkau 13 kota di dalam dan luar negeri.

Advertisement

Pasang Surut

Jumlah perjalanan jadwal pesawat sejak 2012 sempat mengalami pasang surut. Pada 2013, jumlah penerbangan turun yang disebabkan adanya pengurangan kuota haji, yakni dari keberangkatan sebelumnya 12.935 jadwal menjadi 11.199 jadwal. Pada 2014 perjalanan rute internasional berkurang karena ditutupnya penerbangan ke Kuala Lumpur dan adanya bencana Gunung Kelud sehingga membuat jumlah penerbangan berkurang.

Namun setelah itu, jumlah penerbangan terus bertambah, yakni kembali menjadi 12.000-an jadwal pada 2015, bertambah menjadi lebih dari 14.000 penerbangan pada 2016.

Hingga Oktober tahun ini tercatat sudah ada 13.550 jadwal keberangkatan dan berpotensi bertambah terutama saat November ada gawe Presiden Joko Widodo dengan operasional 35 pesawat chartered dan extra flight serta peak season di akhir Desember dengan empat extra flihgt rute domestik dan empat tambahan jadwal umrah. Jumlah penumpang hingga Oktober telah melebihi jumlah penumpang domestik tahun lalu, yakni 2,16 juta orang.

Advertisement

Rute Umrah

Penumpang rute internasional juga diprediksi naik seiring dengan dibukanya berbagai rute umrah. Bahkan saat ini sudah ada lima jadwal rute umrah setiap pekan yang dioperasikan oleh dua maskapai, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia. Mei 2016 kali pertama Garuda Indonesia mengoperasikan rute umrah.

Tahun ini, Lion Air langsung membuka dua rute umrah sekaligus, yakni Solo-Jeddah pada 7 November serta Solo-Madinah yang dioperasikan pada 27 November. Di penghujung tahun ini, tepatnya pada 20 Desember, Sriwijaya Air mengoperasikan rute Solo-Makassar.

Airport Operation, Services, and Hospitality Section Head PT AP I Bandara Adi Soemarmo, I Wayan Ova Arantika, mengatakan bandara Solo ini memiliki pertumbuhan jumlah penumpang paling tinggi, yakni 38% setelah ditetapkan sebagai hub Lion Air pada Oktober 2016. Diakuinya saat ini Solo masih menjadi bandara alternatif karena kepadatan dan pendeknya landasan Jogja.

“Meski sebagai bandara alternatif tapi Solo makin dikenal dan semakin banyak yang akhirnya memilih Solo dari pada Jogja. Pasar pun perlahan mulai terbentuk. Maskapai juga berencana untuk menambah rute maupun jadwal penerbangan di Solo,” ujarnya.

Dia mengungkapkan ada lima jadwal penerbangan yang diajukan dari tiga maskapai untuk dioperasikan pada periode Summer 2018, yakni 25 Maret-27 Oktober.

Advertisement

Maskapai tersebut diantaranya adalah Citilink yang mengajukan rute Solo-Balikpapan, Solo-Palangkaraya, dan Solo-Soekarno Hatta. Garuda Indonesia juga berencana menambah satu jadwal lagi menuju Jakarta sedangkan Lion Air berencana mengoperasikan kembali rute Solo-Kuala Lumpur.

Lebih lanjut, Usman menyampaikan setelah perbaikan bandara selesai pada 2019, diantaranya perluasan ruang tunggu, apron, dan runway secara bertahap jadwal akan ditambah hingga mencapai 100 jadwal pada 2020.

Dia mengaku optimistis karena didukung akses langsung dari jalan tol, pelebaran jalan menuju bandara hingga pengoperasian kereta bandara pada akhir 2018.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif