Jogja
Sabtu, 30 Desember 2017 - 05:20 WIB

BPBD Bantul Panggil Korban Bencana yang Rumahnya Rusak, Ini Bantuan yang Diberikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kardiono di depan rumah orang tuanya yang rusak berat di RT 04 Dusun Sungapan, Desa Sriharjo, Imogiri, Rahul (27/12/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab melalui BPBD Bantul menyebut rumah Marsudi Suprapto, warga RT 04 Dusun Sungapan, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri sudah masuk dalam data rumah rusak berat

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab melalui BPBD Bantul menyebut rumah Marsudi Suprapto, warga RT 04 Dusun Sungapan, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri sudah masuk dalam data rumah rusak berat. Penyaluran bantuan akan segera dilakukan.

Advertisement

Baca juga : Miris, Marsudi Bertahan di Rumah yang Rusak Diterjang Banjir Kali Opak

Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto menyebut pendataan rumah yang rusak baik ringan sedang maupun berat sudah selesai dilakukan. Kini hasil pendataan itu mulai disosialisasikan pada pemilik rumah.

Pada Rabu (27/12/2017) lalu misalnya, BPBD telah memanggil para pemilik rumah dengan kategori rusak berat ke kantor dengan didampingi oleh perangkat desa masing-masing. Tujuannya untuk menyosialisasikan jenis bantuan yang akan diperoleh.

Advertisement

Sebab menurutnya, bagi rumah yang rusak berat ada tiga mekanisme bantuan yang akan diberikan. Yakni relokasi, pembangunan rumah tumbuh dan pemberian material. “Semuanya bersifat stimulan, tidak lantas kami bantu sepenuhnya,” katanya, Kamis (28/12/2017).

Untuk bantuan material, Dwi menyebut akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pemilik rumah. Jika membutuhkan bata maka akan dibantu material bata, begitupun dengan jenis material lainnya. Namun untuk material semen, menurutnya memang dibatasi per orangnya.

Sedangkan bentuk bantuan rumah tumbuh yaitu pemilik dibangunkan rumah baru yang sederhana, sehingga nantinya pemilik dapat menambah sendiri bangunan rumah sedikit demi sedikit. Sementara untuk warga yang direlokasi Dwi berharap dapat bersabar hingga tahun anggaran 2018 mendatang.

Advertisement

Pada APBD murni 2018 ia telah mengajukan 10 warga untuk direlokasi. “Padahal ada ratusan yang mengajukan relokasi dari beberapa kecamatan. Itu akan kami masukkan ke APBD perubahan namun bertahap,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif