Sport
Jumat, 29 Desember 2017 - 14:55 WIB

Sewa Mahal, Anggota Perpesi DIY Terancam Tak Bisa Bermain Golf

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Pemberlakuan kenaikan sewa tempat kali ini dinilai sungguh tidak wajar

Harianjogja.com, JOGJA-Persatuan Pegolf Senior Indonesia (Perpesi) DIY mengalami situasi kurang baik menyongsong program latihan rutin pada 2018 mendatang. Itu terjadi lantaran adanya kenaikan tarif sewa di Padang Golf Adisutjipto, lokasi yang selama ini menjadi tempat latihan rutin para anggota Perpesi.

Advertisement

Ketua I Perpesi DIY Hendricus Mulyono menilai, pemberlakuan kenaikan sewa tempat kali ini sungguh tidak wajar. Sebab, kenaikan harga meningkat tiga kali. Padahal, dengan kenaikan tersebut, menurut pria yang akrab dipanggil Mbah Mul ini tidak bisa dijangkau para anggota Perpesi.

Pasalnya, Perpesi bukanlah perkumpulan olahraga yang dibentuk untuk fokus meraih prestasi. Perpesi adalah forum ajang silaturahmi sejumlah purnawirawan untuk mengisi aktivitas selepas purna tugas lewat olahraga golf. “Kami tidak keberatan naik, asal wajar. Semisal 50 persen, jangan langsung 300 persen. Kalau naiknya langsung setinggi itu bisa saja Perpesi enggak bisa main golf lagi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).

Sementara, menurut surat edaran pemberitahuan dari manajemen Padang Golf Adisutjipto yang ditunjukkan Hendricus, terlihat  kenaikan tarif sewa efektif mulai berlaku pada 1 Januari 2018. Dalam surat pemberitahuan itu tercantum kenaikan sewa tempat dilakukan karena adanya renovasi dan pembenahan sejumlah fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan para golfer. Renovasi yang dilakukan di antaranya menjangkau clubhouse, tee box, green dan pembenahan lapangan. Lebih lanjut Hendricus menjabarkan, sejauh ini Perpesi membayar Rp50.000 dalam sekali sesi permainan. Ke depan minimal Perpesi harus merogoh kocek Rp150.000 dalam setiap sesinya.

Advertisement

Adapun tarif baru yang dikeluarkan pengelola padang golf berbeda. Artinya harga sewa tempat hari biasa dengan hari tertentu berbeda. Untuk anggota Perpesi tarif sebesar Rp150.000 sekali main berlaku di hari Selasa. Selanjutnya, Rp225.000 di hari Selasa-Kamis. Hari Jumat tarifnya sebesar Rp262.000. Khusus hari Sabtu-Minggu tarif dibedakan dua kategori, yakni pagi dan siang. Tarif sebesar Rp450.000 berlaku di Sabtu-Minggu pagi, kemudian siang harinya lebih murah yaitu Rp375.000. Tarif tersebut berlaku bagi member Perpesi. Tarif lebih mahal diberlakukan untuk member kategofi guest.

Adanya kenaikan tarif yang tidak wajar itu pun membuat Perpesi merapatkan barisan. Mereka menggelar pertemuan internal membahas langkah terbaik, Kamis pagi di Rumah Makan Lombok Ijo Jogja. Ketua Harian Perpesi DIY Riyanto mengungkapkan, perlu langkah alternatif untuk mengatasi masalah ini. Dia tidak menampik kenaikan tarif memang tidak bisa terhindarkan di twngah upaya pengelola padang golf untuk meningkatkan kenyamanan penggemar golf. “Ini sedang kami bahas, tapi belum menghasilkan keputusan. Termasuk kami juga tengah membahas pemantapan program di 2018,” paparnya.

Riyanto melanjutkan, sejauh ini Padang Golf Adisutjipto menjadi tempat penyelenggaraan latihan. Biasanya latihan digelar dua kali dalam sepekan. Untuk mengganti alternatif tempat, misalnya di Merapi Golf Cangkringan atau Padang Golf Hyatt, menurut dia, juga tidak mungkin. Sebab, dua tempat itu juga lebih mahal untuk ukuran Perpesi. Adapun saat ini Perpesi DIY memiliki 112 anggota. Para anggota terdiri dari pegolf yang usianya di atas 50 tahun.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif