Jogja
Jumat, 29 Desember 2017 - 20:20 WIB

KRIMINAL JOGJA : Kasus Penipuan Mendominasi, Mayoritas Korban adalah Pendatang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolresta Kombespol Tommy Wibisono bersama jajaran Polresta Jogja yang membuka press release terkait kinerja Polresta Jogja di 2017, Jumat (29/12/2017). (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Hasil pengungkapan kasus kriminal di Kota Jogja oleh aparat Polresta Jogja, kasus tertinggi adalah penipuan

Harianjogja.com, JOGJA– Hasil pengungkapan kasus kriminal di Kota Jogja oleh aparat Polresta Jogja, kasus tertinggi adalah penipuan.

Advertisement

Baca juga : Sepanjang 2017, Polresta Jogja Gelar 4.015 Kali Operasi, Ini Hasilnya

Kapolres Jogja, Kombes Pol Tommy Wibisono mengungkapkan dari 1092 laporan, kasus terbanyak ialah tentang penipuan, dimana pada peringkat dua dan tiga ialah pencurian dan penganiayaan.

“Kebanyakan orang luar [DIY] yang datang ke Jogja, dan tertipu dengan orang yang baru di kenalnya, contoh mereka [korban dan pelaku] nginap bersama terus saat mandi handphone dan dompet diambil,” jelasnya, dalam jumpa pers, Jumat (29/12/2017).

Advertisement

Dari 13 jenis operasi dan lebih dari 4500 kali operasi setahun ini Polresta Jogja irit melakukan reward alias penghargaan kepada anggota, yaitu dari angka 30 ke 22. Bahkan untuk hukuman kepada anggota, Polresta malah mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 14 hukuman ke 55 hukuman.

Sementara pada kinerja Polresta Jogja pada jenis narkoba juga mengalami penurunan dalam laporan masuk dan penyelesaian alias ungkap kasus. Dengan jumlah laporan masuk sebanyak 78 di 2017 dan 83 di 2016, Polresta Jogja mengalami penurunan penerimaan laporan sebanyak lima kasus.

Begitu juga dengan data ungkap kasus, di 2017 sebanyak 80 kasus diungkap Polresta Jogja, padahal sebelumnya Polresta Jogja melalui Satreskoba Jogja mampu mengungkapkan 82 kasus.

Advertisement

“Saya berharap, dengan target ungkap satu kasus tiap bulan dapat menekan peredaran narkoba, dan doakan kita bisa mengungkap jaringan besar seperti yang lain,” jelas Tommy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif