Soloraya
Kamis, 28 Desember 2017 - 21:15 WIB

Proyek Pendukung Flyover Manahan Solo Belum Kelar Gara-Gara Tiang Listrik

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiang listrik di Jl. dr. Moewardi Solo hingga Kamis (28/12/2017) belum dipindahkan sehingga menghambat proyek pendukung flyover Manahan. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Tiang listrik yang belum dipindahkan membuat pekerjaan proyek pendukung flyover Manahan Solo terhambat.

Solopos.com, SOLO -- Proyek pendukung flyover Manahan Solo belum rampung hingga batas akhir pengerjaan yang sudah ditentukan 28 Desember 2017. Pekerjaan ini meliputi pelebaran jalan dan pembuatan saluran drainase Jl. dr. Moewardi dan Jl. Yosodipuro.

Advertisement

Hambatan dalam pekerjaan itu berupa sejumlah tiang listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Solo yang belum dipindahkan. Sekretaris Komisi II DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, mengaku kecewa dengan lambatnya pelaksanaan proyek pendukung flyover Manahan.

Terlebih pekerjaan ini diselesaikan mepet dengan batas waktu yang ditentukan. Itu pun belum sepenuhnya rampung lantaran tiang listrik di dua ruas jalan tersebut tak juga dipindahkan. (Baca: Flyover Manahan Solo Molor hingga Setelah Tahun Baru, Ini Penyebabnya)

Advertisement

Terlebih pekerjaan ini diselesaikan mepet dengan batas waktu yang ditentukan. Itu pun belum sepenuhnya rampung lantaran tiang listrik di dua ruas jalan tersebut tak juga dipindahkan. (Baca: Flyover Manahan Solo Molor hingga Setelah Tahun Baru, Ini Penyebabnya)

“Koordinasinya ini bagaimana antara Pemkot, pelaksana proyek, dengan PLN? Semestinya ini dilaksanakan berbarengan sehingga rampung tepat waktu,” paparnya kepada wartawan, Kamis (28/12/2017).

Pada hari terakhir, 28 Desember, pekerja terlihat masih menyelesaikan pengaspalan dan finishing trotoar khususnya di sisi timur atau di depan lapangan Kota Barat. Di sisi lain, belasan tiang listrik di dua ruas jalan itu belum dipindahkan.

Advertisement

Proyek ini bernilai Rp4,943 miliar. Sedangkan rekanan kedua, yakni PT Chiko Group, membangun saluran drainase Jl. dr. Moewardi sisi barat dari selatan perlintasan kereta api Manahan sampai depan Masjid Kota Barat. Pekerjaan ini bernilai Rp4,3 miliar dan telah dinyatakan rampung.

Garapan PT Mekar Lima Putra dikebut mepet dengan batas waktu. Semestinya pekerjaan ini harus selesai 22 Desember lalu sesuai kontrak. Akan tetapi, ada kelonggaran waktu yang disepakati rekanan dan Pemkot Solo sehingga deadline mundur menjadi 28 Desember. (Baca: Pekerjaan Drainase Tak Maksimal, Legislator Omeli Kontraktor)

Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, juga menyayangkan progres pekerjaan yang lambat. Sebelumnya, sejumlah masalah belum terselesaikan. Masalah itu antara lain masih adanya genangan air pada saluran drainase, paving block yang tidak rata, hingga pemindahan tiang listrik.

Advertisement

“Bagaimana bisa saluran air justru tergenang seperti ini. Rekanan juga masih menunggu PLN untuk memindahkan tiang listrik baik di ruas Jl. Yosodipuro atau pun Jl. dr. Moewardi. Selain itu, Pemkot juga belum mengganti pohon-pohon yang ditebang akibat proyek tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, pelaksana proyek dari PT Mekar Lima Putra, Dody, menjelaskan genangan air yang terjadi pada saluran drainase baru lantaran adanya sedimen di saluran lama. Menurutnya, butuh normalisasi aliran air dari barat ke timur di Jl. Yosodipuro sehinga tidak ada lagi sumbatan.

“Kami optimistis sisa pekerjaan bisa terselesaikan. Kami berlakukan lembur tiga sif untuk mengebut kekurangannya. Sedangkan terkait pemindahan 10 tiang listrik sudah ada koordinasi dengan PLN. Setelah tiang dicabut, kami tinggal mengaspalnya,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Asisten Manajer Jaringan PLN, Taufik, mengatakan sudah menanam tiang listrik dan memasang kabel di sisi pinggir dekat pagar lapangan. Sedangkan pemindahan tiang di Jl. dr. Moewardi di sisi depan lapangan Kota Barat dilaksanakan 30 Desember.

“Memang pemindahan tiang ini butuh proses dan pemadaman. Apalagi ini dilaksanakan saat Hari Natal dan Tahun Baru sehingga kami tidak bisa melakukan pemadaman dan kami harus mengatur ulang untuk jadwal pemadaman,” tuturnya.

Ia menjelaskan ada 16 batang tiang listrik yang mesti dipindah lantaran proyek tersebut. Selain itu, pemindahan ini dilakukan bertahap dimulai dari sisi pinggir lapangan Kota Barat kemudian ke Jl. Yosodipuro. Namun demikian, pelaksanaannya perlu memperhitungkan waktu pemadaman karena Hari Natal dan Tahun Baru.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif