Jogja
Rabu, 27 Desember 2017 - 01:20 WIB

5 Tahun, Bedah Rumah di Kulonprogo Mencapai 1.100 Unit

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (memakai topi) ikut bergotong royong membangun rumah. (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pemkab Kulonprogo memastikan bakal meneruskan program bedah rumah pada 2018 mendatang.

 

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo memastikan bakal meneruskan program bedah rumah pada 2018 mendatang. Program yang menjunjung konsep gotong royong tersebut dinilai efektif menekan jumlah rumah tidak layak huni.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Kulonprogo saat meninjau pelaksanaan bedah rumah di Dusun Sidenan, Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kulonprogo, Minggu (24/12/2017) kemarin.

“Bedah rumah memupuk semangat gotong royong yang hidup di masyarakat serta meningkatkan kepedulian sosial, khususnya dalam membantu warga miskin,” kata Hasto.

Advertisement

Program bedah rumah non anggaran pemerintah telah dijalankan sejak 2012 lalu. Setiap penerima bantuan mendapatkan stimulus senilai Rp10 juta dari masyarakat sebagai donatur. Renovasi atau pembangunan rumah tidak layak huni kemudian dikerjakan dengan bergotong royong.

Masyarakat sekitar umumnya juga dengan suka rela memberikan bantuan dalam bentuk material bangunan, tenaga, bantuan konsumsi kerja bakti, dan lainnya.

Hasilnya, sekitar 1.100 unit rumah tidak layak huni telah dibedah sehingga menjadi lebih nyaman ditinggali hingga penghujung tahun 2017.

Advertisement

Jumlah itu justru jauh lebih banyak dibanding program serupa yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo, yaitu 502 unit.

Menurut Hasto, peningkatan kualitas rumah tidak layak huni memang tidak bisa mengandalkan dana pemerintah. Keterbatasan anggaran daerah membuat program itu tidak mampu dilakukan secara optimal.

“Dengan ikut sertanya ASN melalui BAZNAS, CSR BUMN, BUMD, maupun perusahaan swasta, serta bantuan dari masyarakat lainnya, jumlah rumah yang bisa dibedah menjadi sangat banyak. Jadi program ini akan dipertahankan,” ujar Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif