SOLOPOS.COM - Deretan sepeda motor tertata rapi di depan rumah di kawasan belakang Jalan Malioboro. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)
Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi meminta Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan Kota Jogja menindak tegas juru parkir ilegal
Harianjogja.com, JOGJA-Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi meminta Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan Kota Jogja menindak tegas juru parkir ilegal yang “nuthuk” wisatawan.
Heroe menilai ulah jukir tersebut dapat merusak citra Kota Jogja sebagai kota yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
“Tidak ada lagi toleransi, karena sudah kami ingatkan berulang-ulang. Saya minta di blacklist tidak boleh lagi mengelola parkir,” kata Heroe kepada sejumlah awak media melalui sambungan telepon, Selasa (26/12/2017).
Pernyataan Heroe ini menanggapi keluhan wisatawan terkait mahalnya parkir di Alun-alun Utara (Altar) Jogja. Keluhan tersebut diunggah di media sosial dan ramai diperbincangkan. Tarif parkir dipatok Rp20.000 untuk mobil dan Rp40.000 untuk kendaraan travel.
Menurut Heroe, jukir di Altar selain sudah nuthuk wisatawan juga sudah melanggar karena kawasan Altar merupakan kawasan larangan parkir untuk semua jenis kendaraan. Dengan demikian ia memastikan jukir tersebut ilegal alias tidak memiliki surat tugas pengelolaan parkir.
“Kami sudah minta Satpol PP agar memprosesnya agar jera,” tegas Heroe.
Heroe tidak ingin persoalan serupa terus terulang saat liburan tiba. Sebenarnya ia sudah mewanti-wanti sejak liburan lebaran lalu ketika ada pedagang kaki lima (PKL) yang nuthuk wisatawan di kawasan Malioboro.
Pihaknya bersyukur semua komunitas di kawasan tersebut kompak dan memiliki komitmen bersama, salah satunya tidak memperbolehkan lagi PKL yang nuthuk untuk berjualan.