Jogja
Selasa, 26 Desember 2017 - 17:41 WIB

LIBUR AKHIR TAHUN : Pemerintah DIY Kewalahan Atasi Macet di Malioboro

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Sebagian besar wisatawan mengarah ke ikon Kota Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, melalui Dinas Perhubungan, mengaku kesulitan mengendalikan kemacetan di Malioboro dan sekitarnya. Bus-bus yang kerap parkir di pinggir jalan diduga sebagai penyebab utama kepadatan, dengan ditambah tujuan utama wisatawan memang sebagian besar tertuju pada ikon Kota Jogja tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY Hari Agus Triyono mengatakan di luar kawasan Malioboro, kepadatan lalu lintas relatif bisa dikendalikan. Meskipun antreannya panjang, tapi kendaraan tetap bergerak walau dengan kecepatan yang rendah.

Tapi untuk Malioboro, ucap Agus, kemacetan sulit diantisipasi. Bahkan, pada malam Minggu (24/12/2017) dan malam Senin (25/12/2017) lalu, di Simpang Gondomanan dan Tugu kemacetan disebutnya sampai “mengunci”.

“Ini yang sulit mengendalikan di sekitaran Malioboro karena orang banyak menuju ke sana. Kemacetannya lumayan karena ada bus-bus yang parkir di samping jalan,” ucap Agus Selasa, (26/12/2017).

Advertisement

Untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru 2018, Dinas Perhubungan DIY memakai strategi memperlama dan mempercepat lampu merah. Agus mengatakan, beberapa lampu lalu lintas di Kota Jogja seperti simpang Gondomanan, Ngabean, Rumas Sakit PKU Muhammadiyah, dan Wirobrajan, durasi lampu merahnya diperpanjang.

Sementara lampu lalu lintas yang terdapat di wilayah-wilayah perbatasan macam Prambanan (sampai Bandara Internasional Adisutjipto) dipercepat. Hal tersebut dilakukan supaya kendaraan tidak terlalu numpuk di pusat kota.

Agus menyatakan, rekayasa lalu lintas yang diterapkan memang tidak benar-benar efektif. Namun yang terpenting arus kendaraan tetap mengalir. Karena bagaimanapun kepadatan tidak bisa terhindarkan mengingat banyaknya kendaraan yang masuk DIY.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif