Jogja
Selasa, 26 Desember 2017 - 15:22 WIB

LIBUR AKHIR TAHUN : Nekat Lewat Genangan Air di Jalur Pantai Depok, Sepeda Motor Wisatawan Macet

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan yang nekat menerobos genangan air setinggi lutut orang dewasa mendapati mesin motornya mati, Selasa (26/12/2017). (Salsabila Annisa Azmi/JIBI/Harian Jogja)

Genangan air di depan pintu masuk pantai cemara sewu membuat pengelola Pantai Cemara Sewu dan Pokdarwis Parangtritis membuat jalan alternatif

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Genangan air di depan pintu masuk pantai cemara sewu membuat pengelola Pantai Cemara Sewu dan Pokdarwis Parangtritis membuat jalan alternatif. Namun adanya jalan alternatif masih sering dikeluhkan wisatawan.

Salah satu pengelola Pantai Cemara Sewu, Darman, mengaku banyak wisatawan bandel dari Pantai Depok menuju Pantai Parangtritis.

Mereka tidak mau menggunakan jalan alternatif karena dirasa sempit dan merepotkan, apalagi jika ada kendaraan dari arah berlawanan.

Advertisement

“Banyak yang sudah diingatkan tetap ngeyel, ha, kae, kae! Wis ben ke wae ngko lak mesine mati dhewe (Sudah diingatkan tetap bandel, itu! Itu! Sudah biarin saja nanti kan mesinnya mati sendiri),” ujar Darman saat ditemui Harianjogja.com, Selasa (26/12/2017).

Terlihat satu pengunjung menggunakan sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, di tengah jalan, mesin motornya mati.

Glinding, warga asal Bantul itu nekat menerobos genangan air itu mengatakan dia tidak mengira air di jalan itu setinggi lutut orang dewasa. Dia mengatakan terlalu repot jika harus naik ke pintu masuk pantai cemara sewu.

Advertisement

Darman mengatakan bahwa bis besar masih diijinkan melintas di genangan air tersebut, karena jika melewati jalan alternatif yang sempit akan mengakibatkan kemacetan. Terutama saat libur tahun baru nanti.

Salah satu pengelola pantai cemara sewu, Sugiran, mengatakan belakangan ini pengelola pantai cemara sewu sering mendapat caci maki dari wisatawan.

“Diingatkan malah nekat nerobos, giliran mesinnya mati, kami yang disalahkan,” ujar Sugiran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif