Soloraya
Selasa, 26 Desember 2017 - 12:00 WIB

INFRASTRUKTUR WONOGIRI : Bupati Joko Sutopo Klaim Kasus Gagal Proyek Nihil di 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (JIBI/Solopos/Dok)

Infrastruktur Wonogiri, bupatu menyatakan tak ada kasus gagal proyek.

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengklaim pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur di Wonogiri tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Dia menyebut pembangunan proyek infrastruktur 2017 di Wonogiri mencapai 88%.

Advertisement

Menjelang tutup tahun, dia mengatakan, pelaksanaan proyek fisik tahun 2017 ini dinilai cukup baik dan cenderung lebih bermutu dari tahun lalu. “Paramaternya, jika dibanding hasil pelaksanaan proyek tahun sebelumnya,” kata Joko Sutopo, di Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (22/12/2017).

Dia membeberkan, tahun lalu sedikitnya ada enam proyek tidak selesai tepat waktu atau gagal proyek. Secara keseluruhan dari 70 proyek tahun lalu capaiannya hanya 78 persen. Sementara pada tahun ini, menurutnya, belum ada laporan kasus gagal proyek.

Dia menambahkan secara makro capaian pelaksanaan proyek fisik di Wonogiri tahun ini mencapai 88 persen. Dia menargetkan agar angka tersebut bisa meningkat pada 2018 mendatang.

Advertisement

Oleh karena itu, dia akan memantapkan Panca Program yang digagasnya, dari sisi anggaran maupun pelaksanaan. “Untuk lebih memaksimalkan jangan terjadi ada garapan [proyek] yang molor atau kehabisan waktu,” ujarnya.

Dia menegaskan siap menjawab tantangan kalangan pengusaha jasa konstruksi untuk melakukan lelang proyek di daerah itu lebih awal.

“Kalau ada rekanan yang menuding penyebab kegagalan [proyek] karena waktu yang kurang, untuk proyek 2018 nanti saya rencanakan Januari sudah dilelangkan,” ucap Bupati.

Advertisement

Terpisah, Kepala DPUK Wonogiri melalui Kabid Bina Marga, Prihadi Arianto, mengatakan menambahkan tahun ini 70 titik proyek infrastruktur jalan dan jembatan yang ditangani Bina Marga Kabupaten senilai Rp300 miliar.

Dia mengungkapkan ada sejumlah rekanan atau pemborong yang ditegur untuk menyempurnakan pekerjaan mereka. “Namun yang fatal sampai diputus kontrak maupun gagal proyek tahun ini tidak ada,” jelasnya.

Sementara, Direktur PT Cahaya Indah Madya Pratama, Agung Suprapto, mengatakan pembangunan jalan ruas Alas Kethu-Tangkil sepanjang 6.020 meter bisa selesai tepat waktu meski waktu pengerjaannya mepet. Proyek tersebut senilai Rp20 miliar.

“Untuk merampungkan 100 persen proyek ini, kami harus kerja keras tidak pandang waktu secara profesional serta didukung alat-alat berat sesuai spesifikasi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif