SOLOPOS.COM - Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan berswafoto bersama Bupati Bantul, Suharsono di Gate bundaran Srandakan, Jumat (22/12/2017). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)
Bank BPD DIY membantu pemerintah Bantul mempercantik wilayahnya dengan membangun gerbang bundaran Srandakan dan Taman Bundaran Srandakan
Harianjogja.com, BANTUL–-Bank BPD DIY membantu pemerintah Bantul mempercantik wilayahnya dengan membangun gate (gerbang) bundaran Srandakan dan Taman Bundaran Srandakan. Penataan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau dapat menjadi salah satu magnet wisatawan.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan pembangunan tersebut adalah upaya dukungan Bank BPD terhadap pemerintah. “Bank BPD ikut serta dalam pembangunan, memperindah Bantul dalam upaya peningkatan wisatawan,” katanya Jumat (22/12/2017).
Penataan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau dapat menjadi salah satu magnet untuk menarik masyarakat baik dalam maupun luar kota berkunjung ke beberapa lokasi yang sudah dibangun sedemikian rupa melalui panorama yang ikonik.
Beberapa simbol yang diciptakan tersebut dalam beberapa periode ke depan diharapkan dapat membantu dalam pembentukan karakter daerah.
Diharapkan juga gate tersebut menjadi objek foto yang diviralkan. Revitalisasi sentra transit point dalam menyongsong New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga dirasa penting dan perlu dipersiapkan sedini mungkin agar saat bandara sudah beroperasi dan pendatang dari lingkup domestik maupun mancanegara mulai berdatangan.
“Gate ini menjadi perwakilan Kabupaten Bantul untuk dijadikan salah satu monumen penyambutan,” ujarnya.
Bupati Bantul, Suharsono mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan Bank BPD DIY itu. “Kami dari pemerintah daerah berterimakasih pada Bank BPD DIY telah membantu mempercantik wajah Bantul. Pemerintah Bantul tidak bisa menyelesaikan semua sendiri, jadi peran serta ini sangat kami nantikan” katanya.
Dirinya juga berharap pembangunan gate tersebut sebagai gerbang wisatawan, yang sedikit demi sedikit mulai terbuka keindahannya. Suharsono juga menginstruksikan agar ikon tersebut terhindar dari tangan-tangan jahil yang dapat merusak keindahan itu.