SOLOPOS.COM - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa meninjau pencairan bantuan sosial non-tunai PKH di pendopo. Bupati Sleman pada Sabtu (22/4/2017). Berulang kali ia menekankan kepada para ibu rumah tangga ini jika dana tersebut harus digunakan untuk kebutuhan sekolah bukan hanya belanja sehari-hari semata. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Penyelenggaraan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Sleman mendapatkan predikat terbaik tingkat nasional
Harianjogja.com, SLEMAN- Penyelenggaraan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Sleman mendapatkan predikat terbaik tingkat nasional.
Program yang juga disebut Family Development Sessions (FDS) ini merupakan upaya perubahan perilaku keluarga peserta PKH melalui pembekalan pengetahuan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan perlindungan anak.
Kepala Dinas Sosial Sleman Sri Murni mengatakan diharapkan ada peningkatan pengetahuan guna mengembangkan perilaku yang positif.
Setiap bulannya pada pendampingan PKH mengadakan pertemuan dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) guna menyampaikan sejumlah materi. Salah satunya, seputar gizi, pelayanan ibu hamil dan bersalin, pelayanan ibu nifas dan menyusui serta PHBS.
Adapula soal pendidikan berupa menjadi orangtua hebat, memahami perilaku dan belajar anak usia dini, meningkatkan perilaku anak baik hingga meningkatkan kemampuan bahasa anak. Sri menjelaskan ada juga soal pengelolaan keuangan keluarga, tabungan dan kredit hingga UMKM.
“Meksipun hal-hal kecil, namun sangat dinantikan oleh KPM, bahkan sering minta materi baru,” katanya di Dinas Sosial, Jumat (22/12/2017).
Kabid Kelembagaan dan Pemberdayaan Sosial Pramono menerangkan KPM diminta mengikuti pertemuan kelompok dengan pendamping. Karena itu, kesuksesannya salah satunya disebabkan pendampingan langsung.
“Pendampingnya sendiri juga sudah melalui proses seleksi dari pemerintah pusat,” tutupnya.