Jogja
Kamis, 21 Desember 2017 - 19:10 WIB

Rekahan Tanah di Kulonprogo, Nyawa Ratusan Jiwa Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rekahan tanah perbukitan Nogosari, Desa Purwosari, saat dipantau pada Kamis (21/12/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Tanah merekah 500 meter.

Harianjogja.com, KULONPROGO–Tanah perbukitan Nogosari, Desa Purwosari, Kecamatan Kalibawang mengalami rekahan sepanjang 500 meter dan lebar sekitar 50 sentimeter. Kondisi tersebut mengancam 106 jiwa yang bermukim di lereng perbukitan tersebut.

Advertisement

Kepala Dusun Klepu, Sudarman mengatakan, kendati rekahan tersebut terjadi di wilayah yang masuk administrasi Kecamatan Girimulyo, namun rekahan itu mengancam 20 Kepala Keluarga (KK) atau 59 jiwa dari RT 96 RW 48 Dusun Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, dan sisanya lagi puluhan jiwa warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo.

“Letaknya berada di perbatasan wilayah. Rekahan semakin parah karena hujan turun terus-menerus,” ujarnya, di sela pantauan lokasi rekahan, Kamis (21/12/2017).

Ia menambahkan, rekahan di perbukitan itu sudah muncul sejak dua tahun lalu. Di waktu-waktu sebelumnya, rekahan hanya sepanjang 200 meter dengan lebar maksimal 20 meter. Saat ini kondisi rekahan sudah diuruk oleh warga dan relawan. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi rekahan baru. Mengingat, jenis tanah yang bersifat menyimpan dan menahan air hujan.

Advertisement

“Melihat kondisi itu, warga yang tinggal di sekitar bukit segera mengungsi apabila hujan deras turun tanpa henti selama dua jam. Seperti saat ini, mereka mengungsi di SD Negeri Mejing, karena rumah mereka dinyatakan tidak aman dihuni,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif