Jogja
Rabu, 20 Desember 2017 - 05:40 WIB

Masih Ada 13.673 Hektare Lahan Kritis di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Atasi lahan kritis dengan program konservasi lingkungan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Lingkungan Hidup mencatat masih ada 13.673 hektare lahan di Gunungkidul masuk kategori kritis. Upaya penyelamatan terus dilakukan pemerintah, salah satunya dengan meningkatkan program reboisasi serta peningkatan luas hutan rakyat.

Advertisement

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Agus Priyanto mengatakan, keberadaan lahan kritis di Gunungkidul masih dapat terlihat. Kendati demikian dari luasan yang ada, jumlahnya terus mengalami penurunan di setiap tahunnya.

Sebagai gambaran, lanjut dia, di 2004 terdapat 22.329,90 hektare lahan kritis. Jumlah ini mengalami penyusutan dan tinggal seluas 13.673 hektare yang masuk kategori kritis. Menurut Agus, penyusutan luas area lahan kritis tidak lepas dari adanya peningkatan luas lahan rakyat.

“Pada 2004 lalu, cakupan hutan rakyat seluas 28.630 hektare, sedang di 2013 areanya semakin luas hingga 41.953 hektare. Kondisi ini pun memiliki andil dalam pengurangan luasan lahan kritis di Gunungkidul,” katanya Selasa (19/12/2017).

Advertisement

Makin meningkatnya kawasan hutan rakyat juga tidak lepas dari program penghijauan dan penanaman hutan kembali yang digerakkan pemerintah. Upaya konservasi lingkungan ini dapat terlihat dari keberadaan taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang ada di Kecamatan Tepus dan Ngawen dengan cakupan wilayah di masing-masing titik seluas lima hektare.

Selain itu, keberhasilan pengangkalan lahan kritis juga tidak lepas dari program wanadesa yang digalakkan Pemda DIY di Kecamatan Patuk dan Semanu. Adapun kegiatan dari program ini hampir mirip dengan taman kehati dan fokus penangan lahan kritis dengan menanam tanaman buah-buahan dan pohon untuk penghijauan.

“Program konservasi lingkungan dapat mengembalikan kehidupan ekosistem di alam. Untuk itu, program ini akan terus kami galakkan,” tutur mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif