Soloraya
Rabu, 20 Desember 2017 - 07:35 WIB

Direvitalisasi, Pasar Kota Sragen bakal Saingi Pasar Klewer Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain Pasar Kota Sragen dari depan masih mengedepankan arsitektur Jawa. (Solopos/Tri Rahayu)

Revitalisasi Pasar Kota Sragen diperkirakan butuh dana Rp200 miliar.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal merevitalisasi Pasar Kota Sragen menjadi pasar rakyat bernuansa mal dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp200 miliar.

Advertisement

Pasar di Jl. Raya Sukowati Sragen itu dirancang menjadi Pasar Klewernya Bumi Sukowati. Rencana revitalisasi itu disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di hadapan 1.220 orang pedagang Pasar Kota dan Shopping Center Sragen yang dikumpulkan di Gedung Kartini Sragen, Selasa (19/12/2017).

Pemkab menyediakan berbagai fasilitas, seperti eskalator datar yang menghubungkan lantai II dan lantai III, arena bermain anak, dan food court di pasar modern itu. Para pedagang di lantai I pun bisa melihat aktivitas di lantai II dan lantai III dengan ruang terbuka yang didesain seperti mal. (Baca: Datangi DPRD, Pedagang Minta Pasar Kota Sragen Dibangun Modern)

Advertisement

Pemkab menyediakan berbagai fasilitas, seperti eskalator datar yang menghubungkan lantai II dan lantai III, arena bermain anak, dan food court di pasar modern itu. Para pedagang di lantai I pun bisa melihat aktivitas di lantai II dan lantai III dengan ruang terbuka yang didesain seperti mal. (Baca: Datangi DPRD, Pedagang Minta Pasar Kota Sragen Dibangun Modern)

“Saya belum izinkan mal atau minimarket modern di Sragen. Seiring dengan operasional jalan tol Solo-Kertosono, Kota Sragen harus memiliki wajah baru dan menjadi daya tarik warga luar Sragen. Alun-alun sudah bebas dari PKL [pedagang kaki lima]. Sekarang giliran Pasar Kota yang direvitalisasi. Nanti ada sentra batik di pasar itu sebagai alternatif Pasar Klewer Solo,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati.

Yuni menyampaikan Pasar Kota yang sekarang hanya dua lantai nanti ke depan menjadi tiga lantai. Lantai III untuk tempat parkir mobil dan motor berkapasitas sampai 150 mobil dan 300 motor.

Advertisement

Tenaga Ahli Arsitek CV Trimassa Arkheplana Sragen, Tias Indra Himawan, menjelaskan detail engineering design (DED) revitalisasi Pasar Kota tersebut. Pertemuan dengan seribuan pedagang di Gedung Kartini merupakan pertemuan kali keempat antara konsultan perencanaan dengan pedagang. (Baca: Ikuti Solo, Sragen Terapkan E-Retribusi di Pasar Bunder dan Pasar Kota)

Tias menyampaikan kondisi Pasar Kota sekarang yang parkirnya tidak tersentral serta fasilitas talang air hujan juga tidak tersentralisasi dengan baik. Akibatnya kalau hujan deras dipastikan banyak genangan air di dalam pasar.

“Revitalisasi pasar nanti jauh berbeda dengan kondisi sekarang. Kami mengakomodasi kepentingan pedagang. Pedagang lama semua di lantai I. Luas dan lokasi kios/los pedagang tidak berubah. Kemungkinan ada pengurangan luas dan penambahan luas karena ada konstruksi bangunan berlantai III. Kalaupun berkurang paling hnya 25 sentimeter,” ujar Tias.

Advertisement

Tias menyampaikan sistem zonasi pedagang juga tetap. Dia menjelaskan areal parkir harus di lantai III supaya pedagang bisa laku dan pengunjung harus turun ke lantai II dan I untuk berbelanja.

Perencanaan revitalisasi pasar itu, kata dia, berorientasi 20-30 tahun ke depan dan targetnya Pasar Kota jadi pusat perekonomian di Sragen. “Di bawah nanti tidak ada lahan parkir seperti sekarang tetapi ada fasilitas untuk bongkar muat barang,” tuturnya.

Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Rahmadi W.D. saat ditemui Solopos.com seusai sosialisasi DED menjelaskan DED sudah selesai dan menelan dana Rp200 juta.

Advertisement

Dia mengatakan revitalisasi pasar masih menunggu anggaran karena belum dianggarkan di 2018. Dia mengungkapkan kebutuhan anggaran dalam DED mencapai Rp200 miliar.

“Kebutuhan anggarannya tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan asli daerah tetapi dibutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Untuk pekerjaannya juga tidak bisa selesai dalam satu tahun anggaran tetapi menggunakan sistem penganggaran tahun jamak atau multiyears,” ujarnya.

Dia memprediksi alokasi anggaran revitalisasi Pasar Kota Sragen baru ada pada 2019. Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Kota Sragen (KPPKS) Mario juga menunggu rencana pembangunan fisiknya.

Dia menyampaikan respons pedagang baik dan mendukung rencana revitalisasi pasar itu. “Keinginan pedagang sudah terakomodasi lewat pernyataan yang ditandatangani Tim Revitalisasi Pasar Kota. Yang penting bagi pedagang itu ukuran kios/los tetap, lokasi kios/los juga tidak berubah. Kalau ada penggeseran itu biasa tetapi pedagang lama tetap di lantai I,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif