News
Selasa, 19 Desember 2017 - 17:00 WIB

Veto Putusan DK PBB Soal Yerusalem, AS Dikucilkan Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan Dome of the Rock dan kota kuno Yerusalem, 4 Desember 2017. (JIBI/Solopos/Reuters/Ronen Zvulun)

Keputusan AS memveto putusan DK PBB yang menolak pengakuan Donald Trump atas Yerusalem membuat negara itu dikucilkan dunia internasional.

Solopos.com, JAKARTA — Negara-negara Arab mengutuk keputusan Amerika Serikat (AS) yang memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai status Yerusalem.

Advertisement

Sebanyak 14 anggota DK PBB menyetujui rancangan resolusi usulan Mesir tersebut yang berisi penolakan terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Resolusi tersebut juga merekomendasikan agar Trump membatalkan keputusannya.

AS menjadi satu-satunya negara anggota DK PBB yang menolak resolusi tersebut. Menteri Luar Negeri Mesir Ahmad Abu Zeid menyesalkan sikap AS yang selalu mengabaikan pandangan dunia internasional soal kebijakan terakhir Presiden negeri Paman Sam itu.

“Mesir sangat kecewa dengan langkah veto keputusan penting ini dan [Mesir] secara terbuka menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” tulis Ahmad dalam pernyataan tertulisnya sebagaimana dikutip dari laman middleeastmonitor.com, Selasa (19/12/2017).

Advertisement

Sementara itu, juru bicara kepresiden Palestina Nabil Abu Rudeina menyatakan hal senada dengan mengecam sikap abai yang dipertontonkan AS terhadap dunia internasional. Dia juga menyebut AS telah mengejek komunitas internasional dan memberi lampu hijau bagi penjajahan dan agresi Israel di Palestina.

Sementara itu, Hamas melalui keterangan tertulisnya dengan tegas menyatakan persekutuan AS dan Israel yang berupaya mengubah status Yerusalem tidak akan mengubah sikap faksi militan itu. “Yerusalem selamanya ibu kota Palestina,” tulis Hamas.

Ketua parlemen Kuwait Merzuk Ali El Ganim menegaskan posisi AS yang kian terisolasi dari dunia internasional. Sebaliknya, ramainya aksi penolakan terhadap kebijakan AS itu membuktikan dunia mendukung kemerdekaan Palestina dari kekuatan poros penjajah AS-Israel.

Advertisement

Sedangkan Sekjen Persatuan Internasional Ulama Islam yang berbasis di Qatar, Ali Karadaghi, melalui akun Twitternya menyebut keputusan AS itu sebagai “teror dan ancaman bagi semua negara”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif