Jogja
Selasa, 19 Desember 2017 - 16:40 WIB

Sering Macet, Jalan Depan Mirota Kampus UGM Akan Dibuat Seperti Ini

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Tahun depan, Jalan Terban jadi empat lajur.

Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Perhubungan Kota Jogja akan menghilangkan divider atau pembatas di Jalan Terban, Gondokusuman untuk memperlebar jalur di depan swalayan Mirota Kampus UGM yang selama ini menjadi langganan kepadatan kendaraan.

Advertisement

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan Kota Jogja, Golkari Made Yulianto mengatakan penghilangan divider baru bisa dilakukan pada semester pertama tahun depan, karena tahun ini sudah tidak ada anggaran.

Setelah divider dihilangkan, maka jalur tersebut akan bertambah satu lajur. Saat ini jalur tersebut berlaku dua jalur, yaitu satu jalur menuju ke barat dan satu lajur ke timur. “Nanti jadi empat jalur setelah tidak ada divider. Tiga lajurnya ke barat dan satu lajur ke timur,” kata Yulianto, melalui sambungan telepon, Selasa (19/12/2017).

Menurut Golkari, awalnya jalur tersebut akan dibuat searah ke barat, namun rencana tersebut harus berubah karena ada jalur angkutan umum Trans Jogja. Sehingga perlu ada satu jalur untuk mengakomodir Trans Jogja. Ia meyakini dengan bertambahnya satu lajur, kemacetan di Jalan Terban akan terurai terutama saat jam-jam sibuk di pagi dan sore hari.

Advertisement

Lebih lanjut Golkari mengatakan Jalan Terban saat ini sudah sedikit terurai dengan adanya rekayasa lalu lintas di Bundaran UGM, dimana kendaraan dari arah timur atau Sagan yang akan menuju Simpang Mirota harus memutar melalui Jalan Cik Di Tiro sampai Simpang Rumah Sakit Dr.Yap.

Namun bagi kendaraan yang hendak menuju kampus UGM bisa langsung masuk melalui bundaran yang disediakan khusus satu lajur. Dengan rekayasan tersebut diakui Golkari, pihaknya sudah dapat memperlancar arus lalu lintas. “Setidaknya arus lalu lintas tidak mengunci, meskipun dampaknya Jalan Cik Di Tiro padat,” kata dia.

Ia mengklaim kemacetan di Simpang Mirota yang biasanya sampai Bundaran UGM sejauh sekitar 150 meteran, setelah adanya rekayasa lalu lintas bisa terkurangi menjadi sekitar 85 meter kemacetan.

Advertisement

Untuk mengurai kepadatan Jalan Cik Di Tiro, kata Golkari perlu ada rekayasa lagi, salah satunya memperlebar Jalan Terban. Namun karena kondisi jalan terbatas, maka pelebaran jalan hanya bisa dilakukan dengan menghilangkan divider. Upaya tersebut sudah selesai dikaji dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Ia mengaku Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah mulai menanam pohon di sisi selatan Jalan Terban sebagai pengganti pohon di tengah Jalan Terban yang akan dihilangkan. Disinggung soal pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut, Golkari malah tidak tahu menahu. Ia menyatakan pelebaran hanya menghilangkan divider.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif