News
Selasa, 19 Desember 2017 - 19:30 WIB

Presiden Jokowi Mendadak Mampir Cafe Fisipol UGM, Minum Kopi Rp13.500

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi di Digilib Cafe Fisip UGM, Selasa (19/12/2017). (Setkab.go.id)

Presiden Jokowi mendadak mampir ke Digilib Cafe Mandiri-Fisipol UGM dan membeli secangkir kopi seharga Rp13.500.

Solopos.com, SLEMAN — Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/12/2017), mengejutkan.

Advertisement

Sebab, tidak ada agenda Presiden Jokowi menyambangi kampus Fisipol UGM dalam kunjungan kerja ke enam provinsi termasuk ke DI Yogyakarta. Jokowi berbelok ke Fisipol setelah Menteri Sekretaris Negara Pratikno berbisik ke Presiden untuk minum kopi sejenak di kampus itu.

Hari itu, Fisipol UGM tengah merayakan hari pertama beroperasinya Gedung Digital Library (Digilib) Café Mandiri-Fisipol UGM. Di digilib Café, Presiden Jokowi menikmati secangkir kopi seharga Rp13.500.

“Saya bilang bapak minum kopi santai di co-working space dan creative hub. Langsung Pak Presiden mengiyakan, jadilah beliau ke sini,” kata Pratikno saat memberikan sambutan pada peresmian Digilib Café, Selasa (19/12/2017).

Advertisement

Presiden Jokowi hanya mengunjungi Digilib Café, tapi tidak ikut gelaran peresmian fasilitas yang dibangun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk itu. Pratikno bercerita di digilib café banyak hal yang dibicarakan, salah satunya soal tujuan Digilib Café yang ingin mendekatkan industri ke mahasiswa.

“Fisipol itu sebenarnya sumber mahasiswa wirausaha, tapi perspektifnya anti-entrepreneurship. Padahal, dunia sudah berubah, aktivis bisa jadi sociopreneur,” ujar Pratikno.

Menurutnya, masalah-masalah sosial bisa dipecahkan lewat kewirausahaan. Pratikno juga memuji langkah Bank Mandiri yang menyewa ruangan di Fisipol UGM dengan model sewa dibayar di muka. “Wah, ini kreatif banget. Presiden terkesima dengan berbagai inovasi di sini, juga model sewa tapi dibayar di depan,” kata Pratikno.

Advertisement

Digilib Café diharapkan dapat menjadi co-working space untuk mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa kreatif dalam membuat proyek bersama. Tidak harus mahasiswa satu fakultas, melainkan bisa lintas fakultas. Terpenting tiga hal terpenuhi dalam mengembangkan digilib café, yakni investasi, jaringan, dan konsultasi.

“Presiden bilang ‘kita omong tentang co-working space satu setengah tahun lalu dan dimulainya di sini’ waktu masuk ke digilib café,” kata Pratikno.

Mantan rektor UGM itu berharap UGM mampu menjalankan social entrepreneurship. Maka itu, dia berharap UGM bisa merelaksasi kurikulum untuk memberi kesempatan anak-anak muda berkreasi. “Harus fokus ini sampai berhasi betul, baru bikin replikasinya. Jadi ini harus dikawal sampai teruji,” ucap Pratikno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif