Jogja
Selasa, 19 Desember 2017 - 16:20 WIB

BENCANA KULONPROGO : Talut Depan Sekolah Ini Sudah 3 Kali Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alat berat membersihkan sisa material longsoran talut SD Kanisius Pelemdukuh, Purwosari, dari halaman rumah Slamet Riyadi, Selasa (19/12/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Salah satu sekolah di Kulonprogo yang terdampak bencana alam adalah Sekolah Dasar (SD) Kanisius, Dusun Pelemdukuh, Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo.

 
Harianjogja.com, KULONPROGO-Salah satu sekolah di Kulonprogo yang terdampak bencana alam adalah Sekolah Dasar (SD) Kanisius, Dusun Pelemdukuh, Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo.

Advertisement

Akibat hujan deras yang mengguyur desa tersebut, maka talut sepanjang 75 meter, lebar lima meter dan ketinggian delapan meter ambrol dan menimpa rumah Slamet Riyadi yang berada di bawahnya.

Aktivitas di sekolah tetap berjalan, Pemerintah Desa memasang garis pembatas dan menyampaikan informasi kepada siswa, agar mereka tidak mendekati longsoran.

Slamet menuturkan, longsor terjadi pada Selasa (28/11/2017) malam lalu, awalnya longsoran tanah dari talut sekolah tidak terlalu deras. Ia sekeluarga tidak mengungsi karena melihat talut masih nampak kokoh.

Advertisement

Namun kemudian sekitar pukul 22.30 WIB semakin besar dan mendesak tembok rumah yang dihuni oleh tiga orang itu. Kejadian itu bersamaan dengan turunnya hujan deras, angin dan terdengar suara sesuatu yang putus dari bagian atas.

“Sudah tiga kali ini longsor setiap musim hujan. Pada longsor sebelumnya talut hanya longsor bagian Taman Kanak-kanak (TK), kedua kalinya SD, sekarang ini talut sepanjang bangunan TK dan SD,” terangnya, Selasa (19/12/2017).

Material longsor bukan hanya mendesak tembok, melainkan juga memenuhi halaman rumah. Material sudah dibersihkan secara manual dengan bekerja bakti bersama warga, persekutuan Gereja, jajaran Pemerintah Desa, dan pihak lainnya setiap hari selama tiga pekan, namun belum berhasil. Maka pada Senin (18/12/2017) mulai dilakukan pembersihan menggunakan alat berat.

Advertisement

“Kami sendiri tidak memiliki rencana pindah rumah, kami hanya menutup lereng talut dengan terpal sebelum dibangun lewat proyek pemerintah,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif