News
Senin, 18 Desember 2017 - 06:20 WIB

Komitmen SMAN 1 Pakem Dampingi Siswa Sampai ke Perguruan Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para siswa mendapatkan penjelasan terkait informasi perguruan tinggi di salah satu stan Edufair 2017 di SMAN 1 Pakem, Sabtu (16/12/2017). (IST/Dok SMAN 1 Pakem)

Sekolah ini juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi 

Harianjogja.com, SLEMAN-SMA Negeri 1 Pakem Sleman memberikan layanan kepada seluruh siswanya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

Advertisement

Selain memberikan fasiltas pendampingan tes psikologi, sekolah ini juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta dengan menggelar pameran di sekolah tersebut pada Sabtu (16/12/2017). Kepala SMAN 1 Pakem Kristya Mintarja menjelaskan, selama dua tahun terakhir pihaknya memberikan layanan hingga purna kepada siswa.

Siswa kelas XII diberikan pendampingan hingga memperoleh tempat di perguruan tinggi. Langkah itu ditempuh karena nyaris 100% lulusan di sekolahnya melanjutkan ke perguruan tinggi. “Jadi untuk kelas XII, persiapan yang kami lakukan bukan untuk persiapan UN [ujian nasional] lagi, tetapi persiapan agar mereka mendapatkan perguruan tinggi yang sesuai dengan potensi siswa,” terangnya kepada Harian Jogja, Sabtu (16/12/2017).

Ia menambahkan, salah satunya melalui kegiatan edufair yang digelar di SMAN 1 Pakem pada Sabtu (16/12). Pihaknya mendatangkan 30 perguruan tinggi tinggi, terdiri atas 26 PTS dan empat PTN serta satu lembaga bimbingan belajar.

Advertisement

Kegiatan itu bersamaan dengan penerimaan rapor sehingga orang tua yang datang langsung ke sekolah. Keberadaan stan di pameran perguruan tinggi itu dimanfaatkan siswa dan orang tua untuk mendapatkan informasi terkait layanan pendidikan ketika memasuki jenjang kuliah.

SMAN 1 Pakem tidak hanya memberikan kesempatan itu bagi siswanya saja, namun banyak siswa dari sekolah lain, seperti Sleman dan Klaten yang datang untuk mencari informasi dalam edufair itu. “Responnya positif, rata-rata orang tua mencari informasi terkait biaya perkuliahan dengan bertanya langsung ke pihak universitas yang ada di pameran tersebut,” kata dia.

Mintarja mengatakan, dalam kesempatan itu, orang tua juga mendapatkan informasi bahwa bagi masyarakat tidak mampu masih dapat memanfaatkan kuliah melalui program bidik misi yang ada di semua PTS maupun PTN. Pihak sekolah mendorong bagi orang tua tidak mampu tetap berupaya menyekolahkan anaknya melalui jalur bidik misi.

Advertisement

Sepekan sebelum pelaksanaan pameran pendidikan, lanjut dia, SMAN 1 Pakem juga menggelar tes potensi akademik secara gratis bagi seluruh siswa kelas XII. Tes itu untuk mengetahui potensi jurusan yang cocok untuk dipilih siswa saat memasuki perguruan tinggi.

Setelah hasil tes keluar, pihaknya memfasilitasi orang tua datang ke sekolah bersama siswa untuk mendapatkan pendampingan dari psikolog terkait potensi minat dan bakat siswa. Cara itu dianggap efektif untuk menyamakan persepsi antara orang tua dan anak dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Mengingat, selama ini banyak orang tua yang menghendaki anaknya masuk di jurusan A, tetapi anaknya justru sebenarnya ingin masuk di jurusan B di perguruan tinggi.

“Banyak seperti itu, anaknya masuk ke jurusan tertentu, tetapi dalam perjalanannya tidak cocok, kemudian katanya hanya mengikuti orang tua. Dalam pendampingan ini kami berikan penjelasan kepada orang tua melalui psikolog, anak ini lebih cenderung cocok ke jurusan ini dan seterusnya,” kata dia.

SMAN 1 Pakem menargetkan pada kelulusan 2018 ada 70% siswanya yang bisa diterima di PTN. Mengingat pada 2017 hanya 40% yang lolos di PTN atau sedikit menurun dibandingkan tahun 2016. Oleh karena itu, pihaknya memberikan pendampingan secara khusus kepada seluruh siswa berkaitan dengan pemilihan perguruan tinggi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif