Soloraya
Senin, 18 Desember 2017 - 16:35 WIB

Bendung Tirtonadi Solo Dilengkapi Jembatan Kaca untuk Wisatawan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain pembangunan jembatan kaca di atas Bendung Tirtonadi. (Istimewa/Dok. Konsultan Supervisi Proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3)

BBWSBS akan membangun jembatan kaca yang bisa juga dinikmati wisatawan di atas Bendung Tirtonadi, Kali Anyar, Solo.

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWBS) bakal membangun jembatan kaca di atas aliran Kali Anyar sebagai bagian dari proyek rehabilitasi Bendung Tirtonadi Solo. Jembatan kaca rencananya dibangun tepat di atas konstruksi Bendung Tirtonadi.

Advertisement

Konsultan Supervisi Proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3 (Kali Pepe Hulu), Mohammad Abdullah, menceritakan pembangunan jembatan kaca merupakan usulan atau gagasan langsung dari Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Imam Santoso.

Menurut dia, Dirjen SDA menyampaikan gagasan tersebut saat meninjau perkembangan pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Kota Solo di Kota Bengawan, Sabtu (4/11/2017) lalu. “Sebenarnya jembatan yang mau kami bangun di atas Bendung Tirtonadi itu kan jembatan inspeksi untuk keperluan maintenance Bendung Tirtonadi, namun Pak Dirjen SDA saat datang ke Solo meminta dibikin sekalian jembatan yang bisa menarik wisatawan. Maka dibuatlah nanti jembatan kaca,” kata Abdullah saat ditemui Solopos.com di bantaran Kali Anyar, Kelurahan Manahan, Banjarsari, Senin (18/12/2017) pagi. (Baca: Bendung Karet Tirtonadi Solo segera Punya Dermaga)

Abdullah membeberkan konsep jembatan kaca di atas Bendung Tirtonadi akan dibikin seperti jembatan perdamaian (bridge of peace) di Tbilisi, Georgia. Bentuk rangka atap dibuat melengkung-lengkung.

Advertisement

Sedangkan bagian penutup atapnya bakal menggunakan bahan membrane yang mudah diganti-ganti. Dia menyebut penggunaan bahan tersebut tidak lain juga untuk menunjang daya tarik wisata.

Dia mencontohkan penutup atap nantinya bisa saja diganti dengan bahan membrane yang dibuat motif batik saat diperingati Hari Batik Nasional sehingga lebih menarik wisatawan. “Kami akan pasang atap yang ringan, rapi, dan istilahnya bisa khas begitu. Khas dalam arti membrane bisa kami gonta-ganti saat ada acara tertentu, misalnya peringatan 17 Agustus 1945. Pada saat itu, membrane bisa diganti dengan warna merah putih. Bahan membrane ini seperti plastik kain yang tahan panas maupun hujan bisa 10 tahun. Misal membrane mau diganti, enggak habis banyak dana juga,” jelas Abdullah.

Abdullah menyampaikan jembata kaca ditarget mulai dibangun dan bisa selesai pada 2018. BBWSBS akan menyiapkan dana Rp2,8 miliar untuk membangun jembatan kaca dengan panjang 60 meter (m) sesuai lebar Kali Anyar.

Advertisement

Dia menjelaskan penggunaan komponen kaca pada jembatan kaca di Bendung Tirtonadi yakni pada bagian bagian lantai selebar 2 meter dan dinding pembatas. Abdullah yakni keberadaan jembatan kaca nantinya bisa menarik wisatawan untuk datang ke Solo. Jembatan kaca menawarkan sensasi wisata adrenalin.

“Setelah proyek rehabilitasi selesai, kawasan Bendung Tirtonadi akan dimanfaatkan juga sebagai lokasi pengembangan wisata air di Kota Solo. Keberadaan jembatan kaca ini bisa menjadi wahana wisata sensasi untuk menarik wisatawan. Dari jembatan, masyarakat juga bisa menyaksikan aktivitas kawasan Bendung Tirtonadi yang akan dikembangkan untuk lokasi wisata perahu, dayung, dan lain sebagainya,” jelas Abdullah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif