News
Senin, 18 Desember 2017 - 18:34 WIB

Badai Tropis Kai Tak, Cuaca Ekstrem di Jateng Sampai 20 Desember

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Cuaca ekstrem.(JIBI/Solopos/Dok.)

Bada tropis Kai Tak bergerak dari timur Filipina dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di Jateng hingga 20 Desember 2017.

Solopos.com, SEMARANG — Setelah siklon tropis Cempaka dan Dahlia, masyarakat Pulau Jawa kembali harus bersiap menghadapi badai baru. Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang menyatakan badai tropis Kai Tak yang berasal dari perairan Timur Filipina dengan kecepatan 35 knot telah berdampak pada perubahan sirkulasi siklonik di perairan selatan Jawa Timur.

Advertisement

Siklon tersebut menyebabkan munculnya area belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah. Efeknya, terjadi peningkatan pertumbuhan awan hujan.

Analis cuaca dari Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang, Giyarto, mengatakan efek dari badai tropis Kai Tak telah membuat kondisi udara wilayah Jawa Tengah menjadi labil. “Akibatnya, beberapa daerah berpotensi dilanda cuaca ekstrem dengan curah hujan sedang hingga lebat,” kata Giyarto Senin (18/12/2017).

Cuaca ekstrem, menurut Giyarto, berpotensi melanda 20 daerah seperti Sragen, Purwodadi, Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Blora, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Purbalingga, Purworeto, Purworejo, Majenang, Banyumas, Purbalingga, Magelang, dan Mungkid.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengungkapkan potensi angin kencang dan puting beliung juga akan muncul di perairan Laut Jawa bagian tengah. Ia pun mengimbau kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan air, banjir bandang, maupun tanah longsor.

Di daratan, ia meminta kepada otoritas transportasi perhubungan termasuk pengelola jalan raya, stasiun kereta api, dan bandara guna mewaspadai kilat dan petir. Ia menambahkan cuaca ekstrem akibat efek badai tropis Kai Tak bakal terjadi mulai hari ini sampai 20 Desember nanti.

“Msyarakat yang beraktivitas di laut juga diimbau supaya berhati-hati terhadap perubahan cuaca akibat adanya awan Cumulonimbus,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif