News
Minggu, 17 Desember 2017 - 19:10 WIB

Saat Kontroversi Yerusalem, Ribuan Orang Protes Dugaan Korupsi Benjamin Netanyahu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di peringatan hari Holocaust Internasional, 27 Januari 2017. (JIBI/Reuters/Amir Cohen)

Ribuan warga Israel turun ke jalan menuntut pengusutan dugaan korupsi yang melibatkan PM Israel Benjamin Netanyahu.

Solopos.com, TEL AVIV — Di tengah kontroversi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, PM Israel Benjamin Netanyahu juga digoyang kasus korupsi. Sabtu (16/12/2017), ribuan orang Israel turun ke jalan di Tel Aviv untuk menuntut pengusutan kasus dugaan suap yang diduga terkait dirinya.

Advertisement

Sebelumnya, Jaksa Agung Avichai Mandelblit disebut telah menyetujui investigasi menyeluruh terhadap Benjamin Netanyahu atas dugaan suap dan penggelapan. Diberitakan The Times of Israel yang mengutip Channel 10, Netanyahu diinvestigasi polisi dalam dua kasus berbeda dan akan diperiksa pekan ini.

Kasus ini sudah mengemuka di Israel sejak awal Desember ini. Saat itu seorang politikus dari Partai Buruh menyampaikan petisi yang meminta penjelasan mengapa Jaksa Agung tidak segera membuka investigasi kasus itu.

Polisi telah memiliki dokumen-dokumen penyelidikan rahasia terhadap Netanyahu sejak 9 bulan lalu. Televisi setempat, Channel 2, melaporkan berdasarkan dokumen-dokumen itu, polisi telah menemui Jaksa Agung Mandelblit dan meminta persetujuannya untuk investigasi menyeluruh.

Advertisement

Mandelblit juga memerintahkan aparat kejaksaan untuk menyelidiki apakah Netanyahu menerima 1 juta euro (USD1,1 juta) dari seorang warga Prancis, Arnaud Mimran, pada 2009.

Mei lalu, pengawas pejabat negara di Israel, Yosef Shapira, mengkritik perjalanan luar negeri Netanyahu saat masih menjabat Menteri Keuangan pada 2003-2005. Pasalnya, Netanyahu diketahui mengajak istri dan anak-anaknya.

Tak hanya itu, awal Desember ini, publik Israel juga mendesak agar Netanyahu diperiksa atas perannya dalam pembelian kapal selam oleh Kementerian Pertahanan. Kapal itu merupakan buatan perusahaan Jerman yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah Iran.

Advertisement

Aksi protes massa pada Sabtu lalu menjadi puncak kekesalan warga Israel atas kasus itu. Mereka berjalan kaki di Rothschild Boulevard sambil meneriakkan “Bibi [Netanyahu] memalukan”. Massa juga membentangkan spanduk bertuliskan “Kami datang untuk menghalau korupsi”.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif