Jogja
Sabtu, 16 Desember 2017 - 22:20 WIB

Tol Bawen-Jogja, Melayang atau Mendarat?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan tol Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng, Minggu (9/7/2017). (Facebook.com-Al Huda)

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan memastikan kajian rute Tol Bawen-Jogja yang telah dirampungkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas sesuai dengan konsep tata ruang yang diusung

 
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan memastikan kajian rute Tol Bawen-Jogja yang telah dirampungkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas sesuai dengan konsep tata ruang yang diusung saat pemaparan yang dilaksanakan Senin (18/12/2017).

Advertisement

Perkara infrastruktur ini akan dibangun melayang (elevated) atau tidak, juga akan dibahas pada pertemuan tersebut.

Seperti diberitakan, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas telah merampungkan kajian rute Tol Bawen-Jogja dan hasilnya akan disampaikan pada Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Permintaan Pemda DIY agar jalur tol menggunakan Selokan Mataram juga telah diakomodasi.

“Lagi mau dibahas hari senin. Justru kesepakatan dulu. Kalau oke baru proses. Artinya itu [kajian] kan bagian dari yang didiskusikan selama ini. Sekarang sudah dibuat kajiannya dan Senin [Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas ] ingin sowan ‘ini lo hasilnya dari pembicaraan selama ini’,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi melalui sambungan telepon, Jumat (15/12/2017).

Advertisement

Gatot menambahkan, jenis konstruksi jalan tol, entah itu elevated atau kah tidak, akan turut dibahas dalam momen itu. Ia menyebut tidak bisa dikatakan jalan tol harus sepenuhnya harus dibangun secara elevated. Sebab, jikapun dibangun secara elevated tapi melewati permukiman padat di perkotaan, Pemda DIY tetap tidak sreg.

Sri Sultan HB X, katanya, telah memberikan syarat, pembangunan jalan bebas hambatan bisa dilaksanakan asal tidak melewati permukiman padat, kawasan Gunung Merapi dan kawasan cagar budaya. Kalau ketiga hal itu bisa dipenuhi tanpa konstruksi secara melayang, maka tol bisa dibangun seperti di banyak lokasi.

“Besok lah [Senin] dilihat. Ketiga hal itu kuncinya. Mau melayang atau mendarat akan kita lihat nanti. Intinya, seperti yang sering disampaikan, kehadiran tol jangan sampai menganggu aktivitas perekonomian yang ada,” katanya.

Advertisement

Sebagai informasi, Proyek Tol Bawen-Jogja merupakan satu dari 245 proyek prioritas dan strategis nasional yang termaktub dalam Peraturan Presiden No.58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Jalur bebas hambatan itu akan dibangun sepanjang 70 kilometer. Wilayah DIY yang akan dilewati Tol Bawen-Jogja sekitar delapan sampai sepuluh kilometer. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas menargetkan pembangunan dimulai sebelum 2019.

Tol Bawen-Jogja akan dibangun dalam tiga bagian. Pertama dari Bawen ke Secang. Selanjutnya dari Secang ke Borobudur, dan terakhir dari Borobudur ke DIY. Harapannya setelah infrastruktur ini menghampar panjang, wisatawan akan semakin banyak mengunjungi Borobudur dan wilayah sekitarnya, termasuk DIY sendiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif