Teknologi
Sabtu, 16 Desember 2017 - 22:30 WIB

Permukaan Laut Diprediksi Naik 5 Meter Akibat Mencairnya Lapisan Es Antartika

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lapisan es lebih rentan terhadap pemanasan global saat ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Solopos.com, CALIFORNIA – Sebuah lapisan es Antartika yang ditemukan tidak bertahan terhadap suhu panas dan mencair. Para ilmuwan memperingatkan, kondisi ini diperkirakan dapat meningkatkan permukaan laut setinggi lima meter jika meleleh.

Advertisement

Menurut laporan Independent.co.uk, Jumat (15/12/2017), lembaran es di Greenland dan Antartika Barat diketahui menyusut, namun Antartika Timur dianggap jauh lebih stabil.

Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan di jurnal Nature, sebuah tim peneliti menemukan bahwa lapisan es Antartika Timur sebenarnya sensitif terhadap perubahan iklim selama jutaan tahun.

Advertisement

Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan di jurnal Nature, sebuah tim peneliti menemukan bahwa lapisan es Antartika Timur sebenarnya sensitif terhadap perubahan iklim selama jutaan tahun.

Ketidakstabilan ini bisa berarti, lapisan es lebih rentan terhadap pemanasan global saat ini daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mengkhawatirkan, lembaran berisi air beku itu dapat menelan kota-kota pesisir di dunia, jika meleleh.

“Kami memiliki bukti untuk lapisan es yang sangat dinamis yang tumbuh dan menyusut secara signifikan,” kata Profesor Sean Gulick, ahli geofisika di University of Texas Institute for Geophysics dan salah satu penulis penelitian tersebut.

Advertisement

“Ada cukup banyak es di wilayah studi kita sendiri yang dapat meningkatkan permukaan laut dunia sebanyak 15 kaki (5 meter),” kata penulis utama Dr. Amelia Shevenell, seorang peneliti di University of South Florida.

Analisis mereka menunjukkan bahwa lapisan es telah mengalami masa ketidakstabilan, namun sekitar enam juta tahun yang lalu distabilkan dan berhenti menghasilkan sejumlah besar air dari pelelehan.

Namun, kekhawatirannya adalah karena perubahan iklim meningkatkan suhu udara, gletser Antartika Timur dapat kembali ke jaman sejarah saat ketidakstabilan mereka dan mulai mencair lagi.

Advertisement

“Banyak yang kita lihat sekarang di daerah pesisir adalah bahwa pemanasan air laut mencairkan gletser dan es Antartika, namun proses ini mungkin baru permulaan,” kata Dr Shevenell.

“Ini memiliki beberapa implikasi yang mengkhawatirkan untuk perubahan permukaan laut di masa depan,” kata ahli glasiologi Antartika Inggris Dr Hilmar Gudmundsson, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Profesor Andrew Shepherd, peneliti observasi Bumi di University of Leeds yang juga tidak terlibat dalam studi tersebut, mengatakan bahwa penelitian tersebut mengubah persepsi umum tentang perubahan iklim di Antartika.

Advertisement

“Bukti ketidakstabilan masa lalu berarti kita tidak boleh memikirkan lapisan es Antartika Timur sebagai kebal terhadap dampak perubahan iklim, seperti yang orang cenderung lakukan,” katanya.

Namun, dia mencatat bahwa pencairan lapisan es Antartika Timur tidak bisa dihindari.

“Itu tidak berarti bahwa kita mengharapkan perubahan di masa depan, itu berarti kita seharusnya tidak mengatasinya,” katanya.

Kendati demikian, penelitian ini merupakan kontribusi yang berharga bagi pemahaman ilmiah tentang perubahan iklim di wilayah kutub.

“Perilaku dan dinamika masa lalu lapisan es Antartika termasuk di antara pertanyaan terbuka yang paling penting dalam pemahaman ilmiah tentang bagaimana daerah kutub membantu mengatur iklim global,” kata Jennifer Burns, direktur National Science Foundation Antartika Integrated Science System Programme.

“Penelitian ini memberikan bagian penting untuk membantu memecahkan teka-teki besar itu.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif