Soloraya
Sabtu, 16 Desember 2017 - 11:00 WIB

OPD Pemkot Solo Dituntut Hasilkan Satu Inovasi Per Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pemkot Solo menargetkan OPD membikin inovasi minimal satu dalam setahun.

Solopos.com, SOLO — Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ditargetkan menelurkan minimal satu inovasi program baru setiap tahun.

Advertisement

Inovasi dalam bidang pelayanan masyarakat menjadi fokus utama guna meningkatkan daya saing sekaligus mengikuti tuntutan perubahan yang semakin cepat.

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di sela-sela Gelar Karya Inovasi di Pendapi Gede Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (15/12/2017).

Advertisement

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di sela-sela Gelar Karya Inovasi di Pendapi Gede Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (15/12/2017).

Wali Kota mengatakan satu inovasi baru di masing-masing OPD mulai diberlakukan pada 2018. “Kami minta OPD terus berinovasi. Tidak mandek di sini saja, tapi setiap tahun minimal ada satu inovasi baru,” katanya.

Wali Kota mengatakan inovasi diperlukan karena tidak terlepas dari tuntutan perubahan yang semakin cepat. Tujuan lain adalah efisiensi anggaran, sumber daya manusia (SDM) hingga transparansi dan akuntabel dalam tata kelola pemerintahan.

Advertisement

“Dengan e-retribusi pasar misalnya bisa irit SDM, dulu petugas penarik retribusi bisa lima orang, sekarang cukup dua orang. Belum lagi setoran masuk transparan dan riil langsung masuk kas daerah, ini antisipasi penyimpangan juga,” kata dia.

Zona Zaman

Namun demikian, Wali Kota mengaku selama ini cukup sulit untuk merubah mindset atau pola pikir aparatur sipil negara (ASN). Mereka yang sudah berstatus pegawai negeri merasa berada di zona nyaman dalam bekerja sehingga minim inovasi.

Advertisement

Setidaknya perlu waktu 12 tahun untuk membuat para ASN mau melakukan perubahan kinerja di lingkungan pemerintahan.

Kini, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi guna semakin meningkatkan kinerja Pemkot dan meningkatkan mutu pelayanan. Menurut dia, Konvensi Inovasi tahun ini bisa menjadi awal bagus agar tahun depan Pemkot terus berinovasi.

Wali Kota pun mengajak hingga tingkat kelurahan dan sekolah dasar untuk berinovasi. “Tapi kalau SD dan kelurahan modelnya gugus pengendali mutu, jadi kualitas pelayanannya bisa terjaga,” kata dia.

Advertisement

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Rakhmat Sutomo mengatakan Konvensi Inovasi 2017 digelar Pemkot dengan menggandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Konvensi Inovasi telah dilaksanakan sejak April, dimulai dengan menyusun desain program kerja di masing-masing OPD. Konvensi Inovasi ini dinilai mampu memicu kreativitas pimpinan OPD hingga staf dalam melaksanakan program kerjanya.

Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan berharap Konvensi Inovasi Kota Solo 2017 mampu memicu bagi daerah lain di wilayah Soloraya untuk menggelar kegiatan serupa.

“2018 Harus berani menjadi replika inovasi bagi kota-kota lain,” katanya.

Yang terpenting lagi, dia meminta inovasi program tidak berhenti di tengah jalan, melainkan ada keberlangsungan dan menumbuhkan inovasi-inovasi lain. Salah satu tujuan dalam menyusun inovasi daerah adalah pada peningkatan kualitas pelayanan publik, serta perbaikan tata kelola pemerintahan.

Menurutnya, komitmen kepada daerah berpengrauh besar untuk mewujudkan daerah yang inovatif. LAN sendiri mencatat baru sekitar 10% daerah di Indonesia yang berinovasi. Itupun paling banyak daerah tersebut berada di Pulau Jawa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif