SOLOPOS.COM - Ketua MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji (kanan) dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng Ali Mufiz. (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat Jateng mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Semarangpos.com, SEMARANG — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh masyarakat memberikan dukungan bagi rakyat Palestina dalam memperoleh kemerdekaan untuk negaranya.
“Yang diperlukan sekarang adalah dukungan konkret umat Islam secara politis agar Palestina merdeka,” kata Ketua MUI Jateng Kiai Haji Ahmad Darodji di Kota Semarang, Jumat (15/12/2017).
Hal tersebut disampaikan Darodji menanggapi pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menurut dia, pernyataan Trump tersebut mengancam perdamaian negara-negara di kawasan Timur Tengah, membahayakan rakyat Palestina, dan berdampak negatif pada perdamaian global.
Ia menilai pernyataan sepihak dari Presiden Trump itu sebagai bentuk dukungan penjajahan di atas tanah Palestina dan tidak sesuai dengan perikemanusiaan serta perikeadilan. Oleh karena itu, MUI Jateng bersama seluruh organisasi Islam se-Jateng mengeluarkan pernyataan sikap agar pengakuan sepihak Presiden Trump segera dicabut, mendukung sepenuhnya MUI pusat dalam konteks Palestina, mendukung sikap Organisasi Konferensi Islam (OKI), serta mendukung upaya diplomatik pemerintah Republik Indonesia.
“Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk membaca Qunut Nazilah dalam shalat berjamaah atau shalat jumat, dan menggelorakan dukungan kepada rakyat Palestina melalui kotbah Jumat,” ujar Ketua MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng Ali Mufiz menambahkan, pernyataan kontroversial Presiden Trump itu ada hikmahnya, yakni bersatunya umat Islam di dunia, terutama di Indonesia dan Jateng, dalam memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina. “Kami juga mempersilakan ormas-ormas yang mempunyai massa untuk menggelar aksi dukungan terhadap Palestina, tapi dengan catatan aksinya berjalan damai, tertib, tidak anarkitis, syukur-syukur malah menunjukkan toleransi antarumat beragama,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya