SOLOPOS.COM - Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana, memberikan sambutan dalam Kegiatan Menanamkan Kepedulian Penggunaan Produk Dalam Negeri Kepada Anak Didik dan Generasi Muda Tahun 2017 di Best Western Premier Solo Baru, Sabtu (16/12/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)
Kemendag ajak generasi muda mencintai produk dalam negeri.
Solopos.com, SUKOHARJO — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong generasi muda untuk menggunakan atau mengonsumsi produk dalam negeri. Sebab, kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan produk impor.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana, menilai saat ini masyarakat Indonesia masih mengira produk impor memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan produk dalam negeri.
“Produk dari Indonesia, kalau dibawa ke luar negeri itu sangat dihargai. Produk-produk tersebut juga memiliki penggemar. Baik itu makanan, fashion, dan karya anak bangsa lain itu sangat diterima. Hal itu sangat membanggakan,” kata dia kepada wartawan di sela acara bertajuk Kegiatan Menanamkan Kepedulian Penggunaan Produk Dalam Negeri Kepada Anak Didik dan Generasi Muda Tahun 2017 di Best Western Premier Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (16/12/2017).
Oleh sebab itu, Kemendag mendorong generasi muda untuk mulai menggunakan produk dalam negeri. Salah satu langkahnya adalah melalui acara sosialisasi tersebut.
“Kami memang menyasar generasi muda karena melalui generasi ini, pola pikirnya sudah bisa berubah dan dibawa hingga dewasa. Karena kalau bukan dimulai dari diri sendiri, siapa yang akan memulai,” tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Kemendag mengundang 400 orang yang terdiri atas mahasiswa, pelajar, dan anggota Karang Taruna di Sukoharjo.
Selain menggelar acara di Solo, Kemendag juga menggelar acara serupa di beberapa kota se-Indonesia. Sementara di Soloraya, Kemendag menggelar acara serupa di SMA Batik 2 Solo dan The Sunan Hotel Solo. Acara tersebut menghadirkan pemateri dari akademisi, tokoh pemuda, dan dinas terkait.