Jogja
Sabtu, 16 Desember 2017 - 00:50 WIB

Gempa 6,9 SR Juga Terasa Hingga DIY, Warga Berhamburan ke Luar Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pusat gempa Jumat (15/12/2017). (Twitter BMKG)

Banyak warga membunyikan kentongan

Harianjogja.com, JOGJA-Gempa berkekuatan 6,9 SR terjadi pada Jumat (15/12/2017) pukul 23.47 WIB. Gempa tersebut memicu peringatan siaga Tsunami untuk wilayah Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat (Jabar) dan Gempa yang terjadi di kedalaman 107 km di Jawa ini juga dirasakan warga DIY.

Advertisement

Data dari BMKG menunjukkan, titik gempa berada 11 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jabar; 45 km barat daya Kota Tasikmalaya, Jabar; 47 km tenggara Garut, Jabar; 107 km tenggara Bandung, Jabar; 226 km tenggara Jakarta. Karena kejadan ini, tindakan yang disarankan yakni pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status Siaga diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Gempa tersebut juga dirasakan di wilayah DIY. Rani, warga Desa Maguwoharjo, Depok, Sleman juga merasakan gempa yang berlangsung beberama menit itu. Menurutnya, warga keluar dari rumah dan ada juga yang membunyikan kentongan. “Saya pikir saya aja yang lagi nggliyer, ternyata gempa,” kata Rani.

sementara itu, Tiyo, warga Maguwoharjo mengatakan, warga merasakan gempa dan membunyikan kentongan. “Terdengar bunyi kentongan di pos ronda. Kentongan dibunyikan terus-menerus,” ujar Tiyo saat keluar sambil menggendong anaknya yang berusia dua tahun.

Advertisement

Warga Klenggotan, Bantul juga beramai-ramai membunyikan kentogan dan memukuli tiang listrik. Salah satu warga, Kartika mengatakan, hal itu dilakukan sebagai tanda bagi warga lain yang masih tidur.

Namun, berbeda dengan Yani, warga Sorowajan, Banguntapan, Bantul. Ia memilih bertahan di dalam rumah dengan tetap tenang karena tengah menidurkan anak balitanya. “Suami saya sudah lari keluar sambil mengendong anak saya yang pertama,” ungkap dia.

Sementara itu, 15 menit pascagempa, warga Koroulon Kidul, Bimomartani, Ngemplak, Sleman masih ada yang memilih tidak masuk rumah. “Itu karena masih trauma dan kakinya lemas,” papar dia.

Advertisement

Sejauh ini belum ada laporan kerusahan ataupun korban yang timbul karena gempa tersebut khususnya di wilayah DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif