Soloraya
Sabtu, 16 Desember 2017 - 23:00 WIB

BENCANA WONOGIRI : 3 Rumah Rusak, 3 Pohon Tumbang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melakukan kerja bakti di lokasi tanah longsor di Tunggur, Slogohimo, Wonogiri, Sabtu (16/12/2017). (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Longsor terjadi di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Sedikitnya dua rumah rusak akibat tanah longsor di Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/12/2017) kemarin. Sementara dua rumah lainnya rusak lantaran tertimpa pohon tumbang saat terjadi puting beliung, Jumat sore.

Advertisement

Camat Wonogiri, Slametyo Sudibyo, mengatakan di Kecamatan Wonogiri terdapat dua tempat yang terjadi tanah longsor di Wuryorejo, yakni rumah Yadi Martodiyono, 80, warga Keron Kidul RT 003/RW 006 Wuryorejo, dan kandang sapi Sainem, 80, warga warga Keron Kidul RT 001/RW 006 Wuryorejo.

Dapur dan kamar mandi rumah Yadi yang berdinding anyaman bambu jebol akibat longsor, Jumat pukul 23.35 WIB. Sementara kandang sapi Sainem roboh, Jumat, pukul 16.30 WIB. Meski begitu, kelima sapinya bisa diselamatkan warga. “Ketinggian tebing yang longsor kisaran 10 meter dan lebar 5 meter,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu.

Advertisement

Dapur dan kamar mandi rumah Yadi yang berdinding anyaman bambu jebol akibat longsor, Jumat pukul 23.35 WIB. Sementara kandang sapi Sainem roboh, Jumat, pukul 16.30 WIB. Meski begitu, kelima sapinya bisa diselamatkan warga. “Ketinggian tebing yang longsor kisaran 10 meter dan lebar 5 meter,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu.

Selain di Wuryorejo, tanah longsor juga terjadi di Tunggur, Slogohimo yang menimpa rumah Semin, wargaTunggur. Akibat kejadian tersebut, dinding rumahnya sepanjang 7 meter roboh.

“Di sana longsoran tanahnya bercampur bebatuan sehingga tembok dengan mudah bisa ambrol,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto.

Advertisement

Pohon tumbang itu menimpa sebuah rumah Tim, warga Pule, Selogiri dan warung makan Sutarno, warga Pule, Selogiri. “Tidak ada korban jiwa akibat insiden ini,” tegas Bambang.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada lantaran saat ini cuaca ekstrem masih terjadi di Indonesia, khususnya Jawa bagian selatan.

“Masyarakat harus selalu siaga dan waspada. Tanah longsor sebetulnya tidak hanya disebabkan oleh hujan. Tadi malam juga ada gempa, saya yakin akan ada rekahan di sejumlah titik. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengamati kondisi lingkungan di sekitar,” imbaunya.

Advertisement

Apabila masyarakat menemukan rekahan tanah di sekitar lingkungannya, Bambang berpesan, agar langsung ditutup dengan tanah. Namun, apabila rekahannya besar, masyarakat diminta menyingkir ke tempat aman dan langsung menghubungi BPBP setempat.

“Rekahan tanah mengakibatkan tanah bergerak, pada saat tertentu tanah itu akan meluncur, terutama saat hujan,” jelas Bambang.

Dia belum bisa memastikan apakah tanah longsor yang menyebabkan rumah Yadi rusak berhubungan langsung dengan gempa Jumat malam atau tidak. Namun, dia meamstikan waktu kejadian hampir bersamaan.

Advertisement

“Gempa bisa mengakibatkan getaran tanah. Getaran tersebut bisa mengakibatkan longsoran [tanah]. Namun, bisa jadi longsoran itu disebabkan banyaknya air di dalam tanah itu,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif