News
Sabtu, 16 Desember 2017 - 10:25 WIB

2 Orang Meninggal, Ini Data Kerusakan Akibat Gempa 6,9 SR Tadi Malam

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sutopo Purwo Nugroho (Antara/Khairun Nisa)

Gempa 6,9 SR terasa di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY.

Solopos.coom, JAKARTA – Dua orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter yang mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (15/12/2017) malam.

Advertisement

Selain dua korban meninggal, Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) juga menyatakan gempa tersebut menyebabkan tujuh orang luka, 43 rumah rusak berat hingga roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik rusak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu (16/12/2017), menyampaikan dua orang meninggal yakni Dede Lutfi, 62, Warga Desa Gunungsahari, Kabupaten Ciamis, dan Aminah, 80, warga Sugihwaras, Pekalongan.

“Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa,” ujar Sutopo. (baca: Ternyata Jumat Malam Ada 2 Gempa, Warga Soloraya Sempat Berhamburan Keluar Rumah)

Advertisement

Sutopo memerinci dampak gempa di wilayah Jawa Barat, yakni satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.

Sedangkan di Jawa Tengah, satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan enam rumah rusak sedang.

Sutopo Purwo Nugroho menambahkan daerah yang terdampak gempa dan mengalami kerusakan di antaranya adalah Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Banyumas, Brebes, dan Banjarnegara.

Advertisement

“Mengingat pusat gempa berada di enam kilometer arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan rusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat,” tambah dia.

Sutopo menjelaskan beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi ke luar, sebagai contoh RSUD Banyumas yang mengalami kerusakan plafon, tembok retak, serta kebocoran instalasi pipa gas oksigen.

Menurut dia, saat ini sebagian besar masyarakat yang dievakuasi saat adanya peringatan dini tsunami sudah diperbolehkan kembali ke rumah.

“Tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan telah terjadi sebanyak tujuh kali dengan magnitude yang kecil. Tidak ada dampak kerusakan dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum telah kembali normal,” jelas Sutopo.

Advertisement
Kata Kunci : BNPB Gempa Bumi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif