Jogja
Jumat, 15 Desember 2017 - 20:55 WIB

Tidak Boleh Lengah Meski Jumlah Kasus DBD di Kulonprogo Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kulonprogo memang baru saja kembali melewati puncak siklus enam tahunan pada 2016 kemarin

Harianjogja.com, KULONPROGO-Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kulonprogo hampir bisa dipastikan turun signifikan tahun ini. Meski begitu, masyarakat tetap diminta mewaspadai tren kejadian DBD yang umumnya kerap meningkat saat musim hujan.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo Bambang Haryatno mengatakan, sebanyak 85 kasus DBD dilaporkan terjadi hingga akhir November 2017. Kendati belum final, angka itu bahkan tidak sampai seperempat dari kejadian sepanjang 2016 lalu yang mencapai 381 kasus. Jumlah korban jiwa sementara ini juga tercatat satu orang, sedangkan tahun sebelumnya ada dua orang.

Bambang mengungkapkan, Kulonprogo memang baru saja kembali melewati puncak siklus enam tahunan pada 2016 kemarin. Dia cukup yakin tidak ada penambahan kasus yang signifikan hingga akhir tahun 2017. Walau demikian, pihaknya tidak akan lengah dan selalu mengingatkan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaannya.

“Desember, Januari, Februari itu biasanya sering terjadi peningkatan kasus. Hujan yang belum rutin setiap hari seperti sekarang ini juga rawan,” kata Bambang, Jumat (15/12/2017).

Advertisement

Menurut Bambang, jumlah kasus DBD yang terjadi pada bulan-bulan awal memang cenderung mencolok setiap tahun. Pada 2016 lalu, sebanyak 34 kasus terjadi di Januari dengan korban jiwa satu  orang. Dinkes Kulonprogo juga mencatat adanya 15 kasus pada Januari 2015 dengan satu penderita yang terenggut nyawanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif