News
Jumat, 15 Desember 2017 - 13:35 WIB

PREDIKSI 2018 : Tahun Politik Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Aviliani (tengah), bersama Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Solo, Kolonel Inf. Widi Prasetijono (kiri), hadir sebagai pembicara pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan moderator Pemimpin Redaksi Solopos, Suwarmin, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Kamis (14/12/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Prediksi 2018 yang ada agenda pilkada serentak di 171 daerah dinilai baik untuk pertumbuhan ekonomi.

Solopos.com, SOLO — Perekonomian 2018 dinilai lebih baik karena didorong peningkatan konsumsi adanya pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak di 171 daerah. Setiap daerah dituntut mengembangkan potensi ekonomi baru untuk memperkuat perekonomian.

Advertisement

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan target pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih tinggi jika dibandingkan tahun ini, yakni dari 5%-5,5% menjadi 5,1%-5,6% dengan nilai tukar rupiah Rp13.500-13.600, dan inflasi 3,5% plus minus satu persen. Pilkada dan ASEAN Games menjadi momentum yang positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu, harus dicari juga sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan memanfaatkan potensi yang ada, seperti pariwisata dan turunannya, infrastruktur dan turunannya, serta kuliner. Sinergi dan kolaborasi antardaerah harus dilakukan untuk saling mendukung dan menguatkan perekonomian,” ungkap Bandoe dalam Pertemuan Tahunan BI Memperkuat Momentum Menuju Penguatan Ekonomi di Masa Depan–Voyage to Indonesia di Gedung BI Solo, Kamis (14/12/2017).

Advertisement

“Selain itu, harus dicari juga sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan memanfaatkan potensi yang ada, seperti pariwisata dan turunannya, infrastruktur dan turunannya, serta kuliner. Sinergi dan kolaborasi antardaerah harus dilakukan untuk saling mendukung dan menguatkan perekonomian,” ungkap Bandoe dalam Pertemuan Tahunan BI Memperkuat Momentum Menuju Penguatan Ekonomi di Masa Depan–Voyage to Indonesia di Gedung BI Solo, Kamis (14/12/2017).

Namun dia mengatakan tak kalah pentingnya adalah kondisi masyarakat yang kondusif selama pemilihan umum berlangsung. Komandan Korem 074/Warastratama, Kol. Inf. Widi Prasetijono, menyampaikan bersiap menjaga kondusivitas wilayah, tidak hanya daerah yang melaksanakan pilkada tapi juga daerah sekitarnya.

TNI pun siap mendukung berbagai upaya dalam pengembangan ekonomi desa dan membuka kerja sama dengan semua pihak. Menurut dia, salah satu upaya penguatan yang telah dilakukan adalah pembuatan embung di Wonogiri yang bekerja sama dengan BI Solo untuk membantu pengairan sawah masyarakat.

Advertisement

Farmasi tumbuh karena adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kebutuhan masyarakat akan jasa telekomunikasi juga sangat tinggi. Apalagi banyak aktivitas yang bisa dilakukan melalui genggaman tangan. Oleh karena itu, transportasi online dan e-commerce tidak bisa dibendung.

Namun perpindahan belanja dari konvensional ke online belum banyak karena sumbangan transaksi online baru dua persen. Perpindahan pola belanja akan signifikan pada 10 tahun mendatang. Tutupnya sejumlah toko ritel di kota besar karena melihat prospek di daerah lebih menjanjikan dan masyarakatnya lebih suka untuk datang ke toko.

Pariwisata memiliki turunan usaha yang cukup besar yang mampu membantu mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk bisnis makanan dan minuman. Diakuinya perpindahan konsumsi dari nonleasure ke leasure belum signifikan. Meski begitu, pengembangan industri pariwisata harus terus dilakukan karena merupakan industri yang cukup menjanjikan di masa depan.

Advertisement

“Tahun depan juga memiliki tantangan tapi hanya butuh confidence [percaya diri] sehingga pemerintah harus membuat confidence statement mengenai kepastian hukum dan kebijakan yang tidak berubah karena kalau ada perubahan berarti ada cost [biaya],” kata dia.

Isu pajak dinilai harus lebih bersahabat mengingat 46% konsumsi disumbang dari kelas atas yang jumlahnya 50 juta orang. Upaya ekstensifikasi juga harus lebih gencar dilakukan dan jangan hanya memelototi wajib pajak (WP) yang sudah membayar. Hal ini supaya konsumsi masyarakat kembali meningkat.

Kalangan Menengah Bawah

Advertisement

Dia mengungkapkan tahun ini ada masalah di demand side atau permintaan sehingga pencairan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) harus dilakukan secara merata sejak awak tahun untuk memperkuat perekonomian, khususnya di kalangan menengah bawah.

“Jangan lupa ada dana desa yang bisa digunakan untuk mengembangkan ekonomi daerah berbasis alam dan pangan. Namun kepala daerah harus menjadi leader, kalau tidak, masyarakat tidak naik kelas dan perekonomian enggak tumbuh. Pemerintah bukan support dana tapi melalui regulasi,” terangnya.

Menurut dia, dana desa bisa langsung menyentuh masyarakat rentan miskin dan miskin yang berjumlah 100 juta jiwa melalui badan usaha milik desa (BUMDes). Namun Aviliani menilai pembentukan BUMDes tidak harus dilakukan per desa tapi dari beberapa desa bisa berkumpul menjadi satu supaya badan usaha lebih besar dan lebih efektif sehingga memberi manfaat yang signifikan.

Bupati Boyolali, Seno Samudro, menyampaikan guna mendukung penguatan pangan dan menekan inflasi, pihaknya akan membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk sawah. Pihaknya pun akan mendatangkan 17 investasi di bidang infrastruktur dan pariwisata.

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengatakan akan membuka kawasan industri terutama di daerah yang merupakan kantong kemiskinan, seperti Mondokan dan Sumberlawang supaya mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

“Kalijambe dan Plupuh masuk zona situs Sangiran jadi akan dilakukan terobosan dengan intermediasi Solo-Sangiran, salah satunya membangun kampus untuk mebnagun pengembangan wilayah,” kata dia.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengaku siap berkolabirasi dengan daerah sekitar Solo. Kolaborasi ini diantaranya adalah penyediaan akomodasi bagi wisatawan atau pun pebisnis yang berkunjung di kabupaten di Soloraya.

“Pengembangan yang bisa dilakukan adalah di bidang jasa dan perdagangan mengingat wilayah Solo sudah terbatas. Oleh karena itu, MICE akan digenjot dan kami siap mendukung segala aktivitas yang ada di sekitar Solo, seeprti penyediaan akomodasi,” ujarnya.

Sementara itu, Aviliani menambahkan penguatan ekonomi juga harus didukung dari sektor perbankan, khususnya dalam penyaluran kredit untuk mendukung pengembangan usaha. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, perbankan didorong untuk bekerja sama dengan financial technology yang sudah ada supaya lebih mudah dan cepat dalam melakukan adaptasi dan tuntutan.

Menurut dia, ke depan, pengajuan kredit tidak lagi berdasarkan laporan keuangan tapi perilaku dan grade masyarakat. Grade tersebut diperoleh melalui review perilaku, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga di media sosial.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif