Jogja
Jumat, 15 Desember 2017 - 21:40 WIB

PASCA-BANJIR : Air Terjun Sri Gethuk Masih Ditutup Sampai Sekarang

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Air Terjun Sri Gethuk, Gunungkidulm DIY (jogjatrip.com)

Kerusakan parah terjadi di Sri Gethuk.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Terjangan banjir akibat Badai Cempaka akhir November lalu merusak sejumlah infrastruktur publik dan melumpuhkan aktivitas di objek wisata air terjun Sri Gethuk di Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Selama dua pekan lebih objek wisata tersebut ditutup untuk wisatawan.

Advertisement

Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bleberan Tri Harjono mengtakan, sejak banjir yang menerjang pada Selasa (28/11/2017) lalu, objek wisata Sri Gethuk masih belum beroperasi hingga kini. “Kami tutup sejak banjir kemarin karena fasilitas semuanya rusak. Sampai saat ini masih melakukan perbaikan sehingga belum bisa dikunjungi,” kata dia, Jumat (15/12/2017).

Pembersihan dan perbaikan sejumlah fasilitas tersebut ditargetkan akan selesai pada 20 Desember mendatang. Sehingga pada saat libur Natal dan Tahun Baru objek wisata sudah siap untuk dikunjungi.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum dapat beroperasi dengan optimal mengingat kerusakan terjadi cukup parah. “Memang ada kekhawatiran akan terjadi penurunan wisatawan saat pembukaan nanti, karena mungkin belum banyak yang mengetahui jika sudah buka. Selain itu, awal buka kami masih menggunakan dua perahu, jadi belum maksimal,” ujarnya.

Advertisement

Tri mengatakan seluruh aset BUMDes yang digunakan untuk fasilitas wisata di Sri Gethuk rusak dihempas banjir. Banjir bandang itu merusak empat perahu yang biasa digunakan mengantar wisatawan menuju air terjun. Jalan setapak yang biasa digunakan sebagai akses menuju lokasi juga rusak.

Selain itu bangunan semi permanen yang biasa digunakan sebagai ruang ganti hilang terbawa banjir. Serta dermaga yang ada di lokasi tersebut juga lenyap disapu banjir bandang yang berasal dari lupan Sungai Oya. ”Total kerugian sekitar Rp500 juta, belum kerugian perekonomian warga yang tidak bisa berjualan selama hampir sebulan. Belum lagi para pegawai yang tidak dibayar karena praktis tutup total,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif