Jateng
Jumat, 15 Desember 2017 - 10:50 WIB

Ini Harapan Wapres ke Akuntan Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wapres RI Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menristekdikti, Muhammad Natsir (kiri), saat menghadiri acara Dies Natalis ke-59 Universitas Diponegoro di Gedung Prof. Sodedarto, Kampus Tembalang, Semarang, Sabtu (15/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla, ke Semarang untuk menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Semarangpos.com, SEMARANG – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa kemajuan teknologi dan menjaga trust adalah tantangan untuk profesi akuntan di Indonesia saat ini.

Advertisement

Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-60 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), di Crowne Plaza Hotel Semarang, Kamis (14/12/2017).

Dengan kemajuan teknologi, dia mengatakan akuntan dimudahkan untuk membuat laporan keuangan dengan lebih cepat dan simpel. Sehingga, akuntan harus selalu sigap dengan segala kemajuan teknologi untuk semakin memudahkan kerja akuntan.

Di sisi lain, akuntan juga harus menjaga dan meningkatkan rasa saling percaya dengan masyarakat untuk memajukan bangsa. Wapres mengharapkan peran akuntan tidak hanya untuk mencari kesalahan dalam suatu laporan keuangan, namun juga membantu perusahaan dan negara untuk menjalankan good governance.

Advertisement

“Karena tanpa akuntan yang baik kita tak bisa memiliki arah yang baik. Akuntan bukan hanya mencari kesalahan, tetapi juga menunjukkan jalan yang lurus,” kata Jusuf Kalla.

Wapres menambahkan tantangan saat ini pada para akuntan sangat bergantung dengan sistem informasi dan teknologi (IT) dan menjaga kepercayaan serta etika.

Wapres juga mengakui bahwa jumlah akuntan saat ini memang masih terbatas dan masih dibutuhkan pendidikan akuntansi yang lebih masif.

Advertisement

Namun, dia mengharapkan akuntan tetap dapat berkontribusi memajukan bangsa dengan praktik yang transparan dan bertanggungjawab serta seluruh masyarakat dapat merasakaan manfaatnya.

“Bagaimana memberikan penilaian yang baik untuk kita semua.Jangan terulang untuk mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dengan segala cara, tapi mendapat WTP dengan lurus,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif