Jateng
Kamis, 14 Desember 2017 - 18:50 WIB

PENDIDIKAN SEMARANG : Kisah Para Guru Mengajar di Kampung Pengemis

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - - Suasana kelas SD Servatius Pangudi Luhur Gunung Brintik, Kota Semarang, Rabu (13/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Pendidikan di Kota Semarang diwarnai kisah para guru yang mengajar di kampung yang banyak dihuni para pengemis dan anak jalanan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Balai Kota Semarang tampak megah dan berdiri kukuh di kawasan Jl. Pemuda. Tak jauh dari situ, jarak sekitar satu kilometer ke selatan dari Balai Kota Semarang, terdapat permukiman padat penduduk yang akrab dikenal sebagai Kampung Gunung Brintik.

Advertisement

Bagi sebagian besar warga Semarang, Kampung Gunung Brintik bukanlah sesuatu yang baru. Kampung yang bersebelahan dengan Kampun Pelangi itu merupakan kawasan yang banyak dihuni pengemis serta anak jalanan.

Di kawasan itu ada satu sekolahan yang digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar anak-anak di kawasan itu. Sekolah itu tak lain adalah SD Servatius Pangudi Luhur (PL) Gunung Brintik.

Advertisement

Di kawasan itu ada satu sekolahan yang digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar anak-anak di kawasan itu. Sekolah itu tak lain adalah SD Servatius Pangudi Luhur (PL) Gunung Brintik.

SD PL Gunung Brintik terletak di kawasan perbukitan Bergota. Letaknya di belakang Keuskupan Agung Semarang dan bersebelahan dengan kawasan permakaman TPU Bergota.

Tak jarang siswa-siswa yang sekolah di tempat itu menghabiskan waktu istirahat di lokasi permakaman. Sedangkan bagi guru di sekolah tersebut memiliki tantangan tersendiri mengajar anak-anak di kawasan itu, yang mayoritas merupakan anak jalanan.

Advertisement

“Ya, kadang ada yang sepekan masuk terus enggak masuk sebulan. Bahkan ada yang sudah satu tahun enggak masuk, tiba-tiba datang lagi bersekolah. Banyak yang enggak masuk karena berkeliaran di jalan, ada yang mengamen, mengemis, atau sekadar jualan koran,” tutur guru di SD PL Gunung Brintik, Veronica Suharti, saat disambangi Semarangpos.com di ruang kerjanya, Rabu (13/12/2017) pagi.

– Siswa SD Servatius Pangudi Luhur Gunung Brintik, Kota Semarang, saat menghabiskan masa istirahat belajar di kawasan permakaman TPU Bergota, Semarang, Rabu (13/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Guru lainnya, Silvestre Sunaryo, menyebutkan mengajar di SD PL Gunung Brintik tak hanya dibutuhkan kemampuan akademis. Namun, guru di sekolah tersebut juga harus dituntut memiliki kesabaran tingkat tinggi.

Advertisement

“Di sini yang kami utamakan bukan hanya mengajar ilmu pengetahuan, tapi juga perilaku. Maklum, di sini banyak siswa yang kerap turun ke jalan, sehingga perilaku di jalan dan lingkungan sering dibawa ke sekolah,” tutur Sunaryo.

Sunaryo mengaku siswanya memang tidak seluruhnya rajin masuk sekolah. Banyak di antara mereka yang dipaksa orang tuanya untuk turun ke jalan mencari uang.

Bahkan, ia pernah menjumpai salah seorang siswanya datang ke sekolah dengan muka lebam. Saat ditanya, siswa itu mengaku telah dipukul ayahnya karena pulang tidak membawa uang.

Advertisement

“Orang tuanya kita panggil, tapi enggak datang. Eh, saat sekolah mau dikasih bantuan, dia datang,” tutur Sunaryo.

Sunaryo menyebutkan ada sekitar 118 siswa yang menimbah ilmu di SD PL Gunung Brintik. Dari jumlah itu hampir 50% merupakan anak-anak yang kerap turun ke jalan.

[Baca juga Dapat Tabungan, Begini Reaksi Anak Jalanan di Semarang]

Meski demikian, akhir-akhir ini jumlahnya mulai berkurang. Selain sekolah memberikan kegiatan  ekstrakulikuler hingga sore hari, ada juga bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui tabungan sosial anak (Tasa) yang membuat anak-anak itu menjadi takut turun ke jalan.

“Kalau masih turun ke jalan, bantuannya bisa dicabut jadi orang tuanya pada takut. Kemarin saya cek ke jalan, jumlahnya [siswa] sudah berkurang, bahkan enggak ada,” tutur Suharti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif